TUGAS PERSONAL
Teori Ekonomi Mikro
|
DOSEN
PENGAMPU MATA KULIAH
Difi
Dahliana, SEI, M.Si
|
TEORI PRODUKSI
Oleh :
Kelompok 4
Nama
|
NIM
|
Muhammad Sadriyannor
|
1501150144
|
Rizal Farid Pratineo
|
1501150147
|
Muhammad Hasbi Ashshiddiqiy
|
1501151222
|
Annisa Nurlaila
|
1501151137
|
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
BANJARMASIN
2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kegiatan produksi oleh para peaku ekonomi,
membuat mereka harus mengoptimalkan keuntungan dengan pengeluaran yang minimum
termasuk para produsen.
Tidak lain dan tidak bukan mereka
meminimkan bahan baku maupun faktor produksi demi laba yang diraup maka
disitulah keuntungan dapat diraih, Karena meski begitu para produsen
menyesuaikan harga dengan kualitas suatu produk (output) dan disitu mereka
menyesuaikan kepada siapa produk (output) akan ditujukan (whom) dan mudah
diterima masyarakat pasar.
Agar produk (output) dapat diterima di
pasar, maka produk tersebut harus mempunyai nilai tambah (value added),
tujuannya agar aktivitas ekonomi tersebut mencapai titik optimal (efisien
dan efektif) dan tidak ada terjadi pemborosan atau suatu bahan baku yang
terbuang sia-sia baik itu faktor-faktor produksi maupun cara
pendistribusiannya.
Maka bagi para produsen harus mengetahui
secara baik sistem produksi perusahaan yang dikendalikan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Funsi produksi
2.
Faktor produksi dengan satu input
variabel
3.
Faktor produksi dengan dua input
variabel
C.
Tujuan Penulisan
Dalam setiap yang
dilakukan seseorang, tujuan akhir merupakan pokok yang menjadi target tindakan
itu sendiri, begitu pula dalam penulisan, maka ini selayaknya mempunyai tujuan
yang jelas, maka tujuan penulisan ini sebagai berikut:
-
Dapat mengetahui fungsi produksi
-
Untuk mengetahui faktor produksi
dengan satu input produksi
-
Agar mengetahui faktor produksi
dengan dua variabel
BAB II
PEMBAHASAN
- TEORI PRODUKSI
Produksi adalah suatu kegiatan memproses input
(faktor produksi) menjadi suatu output. Produsen dalam melakukan kegiatan
produksi, mempunyai landasan teknis yang didalam teori ekonomi yang disebut
“Fungsi Produksi”.
Fungsi Produksi adalah suatu persamaan yang
menunjukkan hubungan ketergantungan (fungsional) antara tingkat input yang
digunakan dalam proses produksi dengan tingkat output yang dihasilkan.
Fungsi
produksi untuk setiap komoditi adalah suatu persamaan, tabel, atau grafik yang
menunjukan jumlah (maksimum) komoditi yang dapat diproduksi per unit waktu
setiap kombinasi input alternatif, bila menggunakan teknik produksi terbaik
yang tersedia,
Fungsi produksi secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:
Q + f ( K, L, R, T )
Dimana:
Q = Output;
K = Kapital/modal;
L = Labor/tenaga kerja;
R = Resources/sumber daya;
T = Teknologi
Produksi Jangka Pendek adalah produksi yang menggunakan input tetap dan input variabel.
Produksi Jangka Pendek adalah produksi yang menggunakan input tetap dan input variabel.
Produksi Jangka Panjang adalah produksi yang semua inputnya dapat dirubah.
- Produksi Dengan 1 Faktor Produksi Variable
Teori produksi
yang sederhana menggambarkan hubungan antara tingkat produksi suatu komoditas
dengan satu faktor produksi yang variabel. Dalam hal ini perlu diingat bahwa
fokus pembahasan ditekankan pada hubungan anatara satu faktor produksi yang
variabel dengan output. Dalam hubungan tersebut terdapat satu faktor tetap yang
tidak berubah jumlahnya. Karena faktor produksi yang digunakan tidak berubah jumlahnya,
maka perhatian lebih ditekankan pada hubungan faktor produksi tersebut dengan
output yang dihasilkan. Sebagai gambaran seorang petani yang mempunyai sawah
seluas 1 hektar, tanah tersebut adalah faktor tetap., maka pengamatan akan
lebih ditekankan pada cara pengolahan dalam menggunakan jam kerja para petani.
Dengan fungsi produksi seperti ini dapat diketahui hubungan antara Total Produk (TP), Marginal Produk (MP), dan
Average Produk(AP = Produk rata-rata).Selanjutnya akan dijelaskan secara
ringkas pengertian dari Total Produk, Marginal Produk, dan Average Produk.
Total Produk
merupakan produksi total yang dihasilkan oleh suatu proses produksi. Pada
umumnya Total Produksi dilambangkan dengan TP atau Q (quantity atau kuantitas)
Marginal Produk
(MP) menunjukan perubahan produksi yang diakibatkan oleh satu penggunaan faktor
produksi variabel. Jika pada contoh sebelumnya faktor produksi yang berubah
adalah tenaga kerja maka Marginal Produk dikenal Marginal Produk of Labor dapat
diperolrh dengan menggunakan formula berikut
MPL =
Average Produk
menunjukan besarnya rata-rata produksi yang dihasilkan oleh setiap penggunaan
faktor produksi variabel. Jika L menunjukan tenaga kerja yang digunakan, maka
Average Produk of Labor (APL). APL menunjukan jumlah output yang dihasilkan per
tenaga kerja, berikut formulanya APL =
- Produksi dengan 2 faktor produksi variabel
a.
kurva Isoquant (produksi sama) merupakan kurva
yang menunjukan berbagai kemungkinan kombinasi faktor-faktor produksi yang
menghasilkan tingkat produksi yang sama, kurvanya berbentuk cembung ke titik
asal atau titik origin (tidak boleh lurus vertikal maupun horizontal ) dan
tidak boleh berpotongan dengan kurva isoquant yang lainnnya, seperti kurva indiference.
b.
kurva isocost (ongkos produksi sama) merupakan kurva
yang menggambarkan kombinasi faktor-faktor produksi yang dapat dibeli dengan
menggunakan sejumlah anggaran tertentu, jadi ongkos yang dikeluarkan untuk
harga kapital/modal dan harga tenaga kerja besarnya dama. Dan garisnya melereng
dari kiri atas ke kanan bawah.
c.
Keseimbangan produsen adlah pencapaian produksi yang maksimim dengan
meminimumksn biaya produksi pada kombinasi faktor produksi modal dan tenaga
kerja. Keseimbangan produsen dicapai pada saat kemiringan garis anggaran
produsen/isocost sama atau bersinggungan dengan kurva isoquant (produksi sama)
v -untuk mempertahankan efisien = perusahaan menargetkan output yang
dicapai maksimum dengan biaya minimum
v -Dalam jangka panjang perusahaan memiliki fleksibilitas lebih tinggi
dalam mengkombinasikan faktor produksi. Agar alokasi anggaran lebih efisien
v -Garis Iisoclin = dimana
titik-titik keseimbangan tercapai pada tingkat MRTS konstan
v -Isoklin merupakan garis
expantion path apabila harga faktor produksi tidak berubah, berubah karena
penambahan tingkat produksi
a. Kurva produksi sama (isoquant)
Isoquant menunjukan kombinasi dua macam input yang berbeda yang menghasilkan output yang sama.
Ciri-ciri isoquant :
|
|||
7.
Konsep kurva isoquan, isoqost, dan jalur ekspansi
Kurva
Produksi Sama (Isoquant)
Misalkan
seorang pengusaha ingin memproduksi suatu barang sebanyak 100 unit. Untuk
memproduksikan barang tersebut ia menggunakan tenaga kerja dan modal yang
penggunaannya dapat dipertukarkan. Dalam tabel 9.2 digambarkan empat gabungan
tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan produksi sebanyak 1000 unit.
Gabungan A menunjukkan bahwa
1 unit tenaga kerja dan 6 unit modal dapat menghasilkan produksi yang
diinginkan tersebut. Gabungan B menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 2 unit
tenaga kerja dan 3 unit modal. Gabungan C menunjukkan yang diperlukan adalah 3
unit tenaga kerja dan 2 unit modal. Akhirnya gabungan D menunjukkan bahwa yang
diperlukan adalah 6 unit tenaga kerja dan 1 unit modal.
Kurva IQ dalam gambar 9.2 dibuat
berdasarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang terdapat dalam tabel 9.2.
Kurva tersebut dinamakan kurva produksi
sama atau isoquant. Ia menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang
akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu. Dalam contoh yang dibuat
tingkat produksi tersebut adalah 1000 unit. Di samping itu didapati kurva IQ1,
IQ2, dan IQ3 yang terletak di atas kurva IQ. Ketiga-tiga kurva lain tersebut
menggambarkan tingkat produksi yang berbeda-beda, yaitu berturut-turut sebanyak
2000 unit, 3000 unit, dan 4000 unit (semakin jauh dari titik 0 letaknya kurva,
semakin tinggi tingkat produksi yang ditunjukkan). Masing-masing kurva yang
baru tersebut menunjukkan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang
diperlukan untuk untuk menghasilkan tingkat produksi yang ditunjukkannya.
Sifat-sifat isoquant adalah :
1) Cembung kearah titik nol (0), sebab inputnya tidak merupakan barang subtitusi sempurna.
2) Menurun dari kiri atas kekanan bawah, karena satu sumberdaya dapat di subsitusi kan dengan sumberdaya lain.
3) Output semakin tinggi bagi kurva yang terletak lebih kanan dan atas.
4) Kemungkinan bias saling berpotongan, sehingga ada kemungkinan perusahaan dapat memproduksi dua jenis barang dengan input yang sama.
5) Kemungkinan untuk mempunyai slope positif pada tingkat penggunaan input tinggi.
6) Semakin kebawah MRTS semakin kecil.
Perbedaan antara Indiferensi seorang konsumen dengan Isoquant produsen adalah dimensi ketiga pada Indiferensi konsumen adalah utilitas yang sulit diukur, sedangkan pada isoquant dimensi ketiganya adalah produksi total, yang angkanya dapat ditentukan.
Perbedaan lainnya adalah, kalau konsumen dibatasi oleh pendapatan yang membatasi pengeluaran konsumen, sedangkan pengusaha dapat merubah pengeluaran totalnya untuk factor produk
1) Cembung kearah titik nol (0), sebab inputnya tidak merupakan barang subtitusi sempurna.
2) Menurun dari kiri atas kekanan bawah, karena satu sumberdaya dapat di subsitusi kan dengan sumberdaya lain.
3) Output semakin tinggi bagi kurva yang terletak lebih kanan dan atas.
4) Kemungkinan bias saling berpotongan, sehingga ada kemungkinan perusahaan dapat memproduksi dua jenis barang dengan input yang sama.
5) Kemungkinan untuk mempunyai slope positif pada tingkat penggunaan input tinggi.
6) Semakin kebawah MRTS semakin kecil.
Perbedaan antara Indiferensi seorang konsumen dengan Isoquant produsen adalah dimensi ketiga pada Indiferensi konsumen adalah utilitas yang sulit diukur, sedangkan pada isoquant dimensi ketiganya adalah produksi total, yang angkanya dapat ditentukan.
Perbedaan lainnya adalah, kalau konsumen dibatasi oleh pendapatan yang membatasi pengeluaran konsumen, sedangkan pengusaha dapat merubah pengeluaran totalnya untuk factor produk
Ciri-ciri isoquant :
- Mempunyai kemiringan negatif.
- Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah output.
- Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya.
- Isoquant cembung ke titik origin.
b. Garis ongkos sama/ kurva biaya sama (isocost)
Menunjukkan semua kombinasi dua macam input yang dibeli perusahaan dengan pengeluaran total dan harga faktor produksi tertentu.
Menunjukkan semua kombinasi dua macam input yang dibeli perusahaan dengan pengeluaran total dan harga faktor produksi tertentu.
Garis Biaya Sama (Isocost)
Untuk menghemat biaya produksi dan
memaksimumkan keuntungan, perusahaan harus meminimumkan biaya produksi. Untuk
membuat analisis mengenai peminimuman biaya produksi perlulah dibuat garis biaya sama atau isocost.
Garis ini menggambarkan gabungan faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh
dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu. Untuk dapat membuat garis biaya
sama data berikut diperlukan : (i) harga faktor-faktor produksi yang digunakan,
dan (ii) jumlah uang yang tersedia untuk membeli faktor-faktor produksi.
Berdasarkan contoh yang telah dibuat di atas misalkan upah tenaga kerja adalah
Rp 10000 dan biaya modal per unit adalah Rp 20000; sedangkan jumlah uang yang
tersedia adalah Rp 80000. Garis TC dalam gambar 9.3 menunjukkan
gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat diperoleh dengan menggunakan
Rp 80000 apabila upah tenaga kerja dan biaya modal per unit adalah seperti yang
dimisalkan di atas. Uang tersebut, apabila digunakan untuk memperoleh “modal”
saja akan memperoleh 80000/20000=4 unit, dan kalau digunakan untuk memperoleh
tenaga kerja saja akan memperoleh 80000/10000=8 unit. Seterusnya titik A pada
TC menunjukkan dana sebanyak Rp 80000 dapat digunakan untuk memperoleh 2 unit
modal dan 4 pekerja. Dalam gambar 9.3 ditunjukkan beberapa garis biaya sama
yang lain yaitu TC1,TC2, dan TC3. Garis-garis itu menunjukkan garis biaya sama
apabila jumlah uang yang tersedia adalah Rp 100000 ,Rp 120000 dan Rp 140000.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dapat diketahui bahwa teori produksi
adalah pengetahuan tentang produsen bagaimana mengelola faktor-faktor produksi.
Di mana produsen mengendalikan produksi dengan kendala biaya yang dicapai
mendapat keuntungan maksimum yang ditandai sukuan terjauh (dua input variabel)
yang terjangkau.
Masyhuri. 2007. Ekonomi Mikro. Malang: UIN-Malang
Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar