TUGAS TERSTRUKTUR
|
DOSEN PENGAMPU
MATA KULIAH
|
Ilmu Alamiah
Dasar
|
Nuariatul
Muharramah, SEI, M.Pd.i
|
Penciptaan Alam Semesta
Oleh:
Barliyani
|
1501151138
|
Muhammad Erwan Darmawan
|
1501150145
|
Muhammad Sadriyannor
|
1501150144
|
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
ANTASARI
FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI
ISLAM
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
BANJARMASIN
Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah
swt dengan hati ikhlas dan pikiran yang tulus dan jernih. Karena rahmat,
taufik dan hidayah serta inayahNya kami dapat menyusun
tugas makalah yang sederhana ini.
Shalawat dan Salam semoga selalu tercurahkan kepada Sang
figur ummat pembawa rahmat dialah Nabi besar Muhammad SAW yang sujud kepadanya
seluruh Malaikat sedangkan Ia masih terkandung dalam tulang belakang ayahnya
yang zahir, yaitu Nabiyullah Adam A.S
Pembuatan tugas makalah ini disusun dalam rangka memenuhi
tugas yang diberikan oleh Nuariatul Muharramah, SEI, M.Pd.iselaku dosen mata kuliah Dasar-dasar Ekonomi
Islamsebagai bahan dalam mempelajari apa itu “Ilmu Alamiah Dasar”.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih banyak memiliki
kekurangan dan kesalahan dari segi isi, bahasa, analisis dan lain sebagainya.
Hal ini karena keterbatasan pengetahuan khazanah dan kemampuan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi kesempurnaan tugas ini.
Banjarmasin, 01 Oktober 2015
|
|
Tim Penulis
|
DAFTAR
ISI
Halaman
Cover ......................................................................................................................
Kata Pengantar.................................................................................................................. ii
Daftar Isi ...................................................................................................................... iii
BABI PENDAHULUAN......................................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................. 2
C. Tujuan Masalah...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN......................... …………………………………………
A.
IstilahAlamdalam
Al-Qur’an ………………………………................. 3
B.
PengertianAlamSemesta,
Galaksi, dan Tata Surya................................ 4
C.
Proses
PenciptaanAlamSemestadalam Al-Qur’an.................................. 9
D. Teori-TeoriAsalMulaAlamSemestadanPencetusnya.............................. 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 16
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
[1]Sudah
menjadi keyakinan umat islam, Allah adalah Pencipta (khalik) dan alam semesta (universe)
adalah ciptaan-Nya. Namun mereka berbeda pendapat dalam memahami proses
penciptaan.
Penciptaan alam semesta termasuk salah
satu perkara penting tidak hanya dalam bahasan pemikiran islam, akan tetapi juga
dalam ilmu pengetahuan kosmologi. Dalam rekaman sejarah pemikiran islam persoalan
ini telah jadi bahan polemik yang kadang-kadang amat keras dan tajam.
Dalam memformulasikan penciptaan alam
semesta, umat islam terpecah kedalam dua kelompok: kelompok pertama berpendapat
bahwa alam semesta diciptakan Allah dari tiada secara langsung. Sementara kelompok
kedua berpandangan bahwa alam semesta diciptakan Allah dari ada secara tidak langsung.
Kelompok pertama di ”dendang” kan oleh teolog al-Asy’ariah yang bercorak tradisionalis.
Sedangkan kelompok kedua disuarakan oleh teolog yang bercorak rassionalis dan filosof
islam.
Kaum
al-Asy’ariah yang tradisional berpendapat bahwa alam semesta adalah hadist. Alam,menurut mereka, tidak berasal
dari assy-ya, a’yan, jawahir, waa’radh
(sesuatu, hakikat, jauhar, danaradh), tetapi ia diciptakan dari nihil menjadi ada
(al-ijad min al-‘adam, creation ex nihilo)
dengan kodrat dan iradat-Nya. Konsep ini selaras dengan prinsip mereka: la qadimailla Allah, tidak ada kadim selain
Allah. Implikasi dari kadimnya alam, menurut mereka, membawa kepada paham politeisme
dan ateisme. Dikatakan politeisme karena alam semesta juga adalah Tuhan dan akan
terdapat dua Tuhan. Demikian juga dikatakan ateisme karena alam semesta tidak diciptakan
atau tidak perlu adanya pencipta dan Tuhan tidak pencipta (Shani’). Hal ini dijadikan salah satu alasan oleh Abu Hamid ibnu Muhammad
al-Ghazaliy (450 H/1058 M – 505 H/1111 M) yang menyandang gelar Hujjat al-Islam (Argumentasi Islam),
“juru bicara” al-Asy’ariah yang paling artikulatif, untuk merekatkan label
kafir terhadap para filosof dalam salah satu dari tiga butir masalah, yakni qidamnya
alam.
Sebaliknya teolog Muktazilah yang
rasionalis berpendapat bahwa alam semesta diciptakan Allah dari sesuatu yang
telah ada (al-maddat al-ula) yang mereka sebut dengan ma’dum.
Yang dimaksud dengan ma’dum ialah: syas’, zatwa’ayn (sesuatu, zat
dan hakikat). Bahkan ada yang mengatakan, alamma’dum itu telah mempunyai
wujud hanya saja belum mempunyai wujud hanya saja belum mempunyai shurat seperti
alam empiris. Implikasi dari penciptaan secara langsung dari tiada, menurut teolog
rasionalis ini, menjadikaan zat Allah sebagai sasaran perubahan. Karena hal ini
mengandung pengertian adanya hubungan langsung antara Allah Yang Maha Esa dengan
alam yang beragam. Hal ini merusak citra Tauhid.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat diambil sebagai kajian dalam
makalah ini antara lain :
a. Apa
istilah Alam dalam Al-Qur’an ?
b. Apa
pengertian Alam Semesta, Galaksi dan Tata Surya ?
c. Bagaimana
Proses Penciptaan Alam Semesta dalam Al-Qur’an ?
d. Apasaja
Teori-Teori Asal Mula Alam Semesta dan Pencetusnya ?
C.
TUJUAN
PENULISAN
Berdasarkan
latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka makalah
ini dibuat dengan tujuan :
a. Untuk
mengetahui istilah Alam dalam Al-Qur’an.
b. Untuk
mengetahui pengertian Alam Semesta, Galaksi dan Tata Surya..
c. Untuk
mengetahui Proses Penciptaan Alam Semesta dalam Al-Qur’an.
[1]SirajuddinZar.,
KonsepPenciptaanAlamdalamPemikiran Islam, Sainsdan Al-Qur’an, hlm 1-3
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Istilah Alam
dalam Al-Qur’an
[1]Telah disinggung dalam bab pendahuluan bahwa istilah alam yang
terpakai disini dalam arti alam semesta, jagat raya, yang dalam bahasa inggris
diistilahkan dengan univers. Istilah ini dialihbahasakan ke dalam Arab
dengan alam(عالم).
Istilah alam dalam Al-Qur’an
hanya dating dalam bentuk jamak alamin(عاطين), disebut sebanyak 73 kali yang tergelar
dalam 30 surat. Lokus memuat kata ini adalah surat al-Syu’ara’ dua belas kali,
surat al A’raf tujuh kali, surat Ali
‘Imran dan al- An’am lima kali, surat al-Baqarah dan al-Ankabut empat kali,
surat al Ma’idat, al-Anbiya’, al-Syaffat dan surat al-Fatihat, Yusuf,
al-Hijr,al-Furqan, al-Dukhan, al-Waqi’at, al-Hasyr, al-Qalam, al-Haqat,
al-Qashash, al-Sajdat, al-Zumar, Fushshilat, al-Zukhruf, al-Shad dan
Muthaffifin masing-masing satu kali.
Berdasarkan pendapat diatas ternyata
istilah al-alamin yang ada didalam Al-Qur’an tidak dapat dipakaikan
kepada istilah alam semesta atau universe.Telah disebut sebelumnya bahwa
untuk istilah alam semesta atau universe, Al-Qur’an mempergunakan
istilah al-samawat wa al-ardh wa ma baynahuma. Untuk membuktikan tesa
ini dapat dilacak kata-kata al-alaminyang terdapat dalam
Al-Qur’an.sebagai contoh dapat dikemukakan diantaranya dalam Al-Qur’an surat
Al-Baqarah/2:47 dan 122 yang artinya “Hai Bani Israil, ingatkalah akan
nik’mat-ku yang yang telah aku anugerahkan dan (ingatlah) bahwasanya Aku telah
melebihkan kamu atas al-alamin”.
B.
Pengertian Alam Semesta, Galaksi
dan Tata Surya
1.
Pengertian Alam Semesta
Alam Semesta atau jagat raya adalah suatu
ruangan yang sangat besar yang didalamnya terdapat kehidupan yang biotik dan
abiotik, serta didalamnya terjadi segala peristiwa alam baik yang mampu
diungkapkan manusia maupun yang tidak.
[2]Pengertian alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos adalah
benda-benda yang mempunyai ukuran yang sangat kecil, misalnya atom, elektron,
sel, amuba dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai
ukuran yang sangat besar, misalnya bintang, planet, galaksi.
Para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta
dalam pengertian tentang ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada di
dalamnya. Manusia sebagai makhluk tuhan yang berakal budi sebagai penghuni alam
semesta selalu tergoda oleh rasa ingin tahunya unrtuk mencari penjelasan
tentang makna dari hal-hal yang diamati. Dengan diperolehnya dengan berbagai
pesan dan beraneka ragam cahaya dari benda-benda langit yang sampai dibumi timbullah
beberapa teori yang mengungkapkan tentang terbentuknya alam semesta.
2. Pengertian
Galaksi
[3]Bintang-bintang tidak ditemukan terpencar di ruang angkasa secara
serampangan.Pada kenyataannya, bintang-bintang berkumpul dalam pulau-pulau
perbintangan yang besar dan ruang di antara pulau-pulau tersebut tidak
mengandung pulau.Ini yang dinamakan galaksi.
Galaksi
kita dikenal dengan nama galaksi Bimasakti atau Milky Way. Pada dasarnya
penamaan ini berasal dari bahasa Yunani yang berarti susu. Orang Yunani menganalogikan
galaksi kita dengan tumpuhan susu yang tampak putih pada malam hari yang gelap
gulita. Galaksi kita berdiameter 100.000 tahun cahaya dan mencakup di dalamnya
130.000.000 bintang.
Selain galaksi
kita, ada beberapa galaksi lain yang bisa diamati menggunakan mata telanjang
antara lain:
a.
Galaksi
Andromeda: termasuk galaksi pertama yang terungkap di luar galaksi kita.
Galakisi ini lebih besar daripada galaksi kita. Demikian halnya dengan
bintang-bintang yang ada di dalamnya. Sesungguhnya, diameter galaksi Andromeda
adalah 40.000 tahun cahaya. Galaksi ini pertama kali ditemukan oleh Hubble pada
tahun 1923.
b.
Awan Megallanic
Kecil: Galaksi tersebut juga bisa diamati dengan mata telanjang. Galaksi
tersebut terdiri dari bintang-bintang berusia tua. Diameternya sekitar 25.000
tahun cahaya.
c.
Awan Megallanic
Besar: galaksi ini mengandung awan debu yang menutupi cahaya. Ia disusun oleh
bintang-bintang berusia muda dan beberapa tua di sebagian kumpulan bintang yang
berbentuk bulat. Diameternya kira-kira 40.000 tahun cahaya.
3. Pengertian
Tata Surya
Tata
surya terdiri dari matahari , sembilan planet dan berbagai benda langit seperti
satelit, komet, asteroid, planet-planet berevolusi mengelilingi matahari dengan
orbit (garis edar) yang berbentuk elip. Beberapa planet mempunyai
setelit.Satelit ini berputar mengelilingi planet dan bersama dengan planet
mengelilingi matahari.Jadi tata surya merupakan sistem rotasi yang berpusat
pada matahari.
Hingga
kini dikenal sembilan planet sebagai anggota tata surya, yaitu Merkurius, Venus,
Bumi, Mars, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Pluto
belum tentu planet, beberapa ahli astronomi percaya bahwa Pluto adalah sebuah
satelit Neptunus yang terlepas.
Orbit
Pluto mengelilingi matahari adalah yang paling aneh dari planet yang lain.
Orbit Pluto paling lonjong di antara semua planet dan pada saat tertentu
membawa planet ini sedekat 4.400 juta km dari matahari. Orbitnya juga
membawanya menjauh dari bidang umum Tata Surya dibanding planet lain.
Dari gambar
planet-planet dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1)
Kelompok planet
dalam, yaitu planet-planet yang dekat dengan matahari terdiri dari Merkurius,
Venus, Bumi, dan Mars.
2)
Kelompok planet
luar, yaitu planet-planet yang jauh dari matahari terdiri dari Yupiter,
Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.
Dari
semua planet-planet tersebut, Yupiter adalah planet terbesar yang mempunyai 70%
unsur planet dan berdiameter 141.360 km. Sebagian besar penyusun udara di
planet Yupiter ialah gas amunia.Sementara itu, planet terkecil adalah Pluto
dengan diameter kira-kira 2.400 km.
Orbit
Pluto paling lonjong di antara semua planet dan pada saat tertentu membawa
planet ini sedekat 4.400 juta km dari matahari. Orbitnya juga membawanya
menjauh dari bidang umum Tata Surya dibanding planet lain.
[4]Sebelum kita mengenal masing-masing planet tersebut lebih mendalam, sebaiknya
kita bicarakan terlebih dahulu tentang matahari sebagai pusat tata surya :
a.
Matahari
Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata ia
tidak bulat betul. Ia mempunyai semacam ekuator dan kutub karena gerak
rotasinya. Garis tengah akuatorialnya : 864.000 mil, sedangkan garis tengah
antar kutubnya 43 mil lebih pendek.
Jarak matahari kebumi adalah 93.000.000 mil. Jarak ini
dipakai sebagai satuan astronomi. Satu satuan astronomi(Astonomical Unit = AU =
93 juta mil = 14,8 juta KM). Dibandingkan dengan bumi, diameter matahari
kira-kira 100 kali diameter bumi. Gaya tarik matahari kira-kira 30 kali gaya
tarik bumi.
b.
Merkurius
Merupakan planet
yang terkecil dan terdekat denga matahari. Garis pada ekuator 4880 Km. Jarak
rata-rata dari matahari ±57,9 juta Km
(terdapat 45,9 juta Km, terjauh 69,7 juta Km).
Karena jaraknya
yang dekat dengan matahari maka merkurius berevolusi dengan gerakan yang cepat.
Waktu yang diperlukan untuk satu kali berevolusi 88 hari. Disamping berevolusi
juga berotasi dengan waktu yang diperlukan untuk 1 kali berotasi ±59 hari. Dari
pesawat antariksa marinir 10 pada bulan maret 1974 yang berjarak 700 Km dari
Merkurius diperoleh data bahwa ada kemiripan anatar merkurius dengan bulan.
Merkurius tidak memiliki satelit, tidak mengandung atmosfer dan suhunya antara
–“200 hingga – 400” F.
c.
Venus
Venus terkenal
dengan bintang timur, bintang kejora yang bersinar terang pada waktu pagi hari
atau sore hari. Besarnya planet venus hampir sama dengan bumi, diameter venus
12.320 Km. Sedang diameter bumi 12.682 Km. Jarak rata-rata venus dari matahari ±108,2
juta Km (terdekat 107,4 juta Km, terjauh 109 juta Km). Atmosfer venus selalu
diselubungi awan tebal, sehingga tidak sebuah teropong pun yang dapat permukaan
venus, terlalu banyak, paling hanya berbentuk bulan sabit, bulan sebelah 0,75
penuh.
d.
Mars
Planet Mars juga dikenal planet merah karena dilihat
denga mata telanjang maupun dengan teropong tampak merah. Jarak rata-rata mars
dari matahari 227,9 juta Km (terdekat 205,7 juta Km, terjauh 244,1 juta Km).
Atmosfer mars sebagian besar mengandung
karbondioksida dan sedikit air dan tidak ada oksigen.
Kala revolusi mars 687 hari dan kala rotasinya 24 jam 37
menit 23 detik. Dari pesawat ruang angkasa Veking 1 dan 2 yang mendarat di mars
mengirimkan data permukaan mars yang tidak ada data yang memungkinkan adanya kehidupan.
Mars mempunyai 2 satelit yaitu Phobas dan Deimos.
e.
Yupiter
Yupiter
merupakan planet yang terbesar di tata surya kita dengan masa hampir 300 kali
massa bumi dan gravitasinya 2,6 kali gravitasi bumi, sehingga mampu untuk
merengkuh 12 bulat. Dari pesawat ruang angkasa Voyager diperoleh data-data
bahwa atmosfer yupiter banyak mengandung amoniak dan gas metan dan sedikit gas
hidrogen. Kala revolusi yupiter 11,86 tahun dan kala rotasinya 9 jam 50 menit.
f.
Saturnus
Saturnus
merupakan planet terbesar kedua setelah yupiter. Kala rotasi saturnus 16 jam,
jadi hampir sama dengan kala rotasi yupiter. Atmosfer Saturnus terdiri gas
metal, amoniak dan hidrogen. Dari pesawat ruang angkasa Voyager diperoleh data
bahwa Saturnus mempunyai 17 Satelit dan 10 buah satelit yang sudah diberi nama.
Planet ini
dilingkari cincin atau sabuk putih yang melilitnya yang sudah diamati ada 3
cincin, yaitu :
1)
Cincin
A yang jaraknya 240 ribu sampai 278 ribu km
2)
Cincin
A yang jaraknya 178 ribu sampai 234 ribu km
3)
Cincin
A yang jaraknya 144 ribu sampai 178 ribu km
g.
Uranus
Planet
ini ditemukan oleh F.W. Hershel pada tahun 1781 tanpa sengaja pada waktu
mengamati Saturnus. Planet ini tampak hijau sedangkan Saturnus tampak biru bila
dilihat dengan teropong. Jarak terjauh dari matahari 3004 juta Km dan jarak
terdekat 2735 juta Km. Kala revolusi Uranus 84 tahun dan kala rotasinya 10 jam
47 menit. Planet ini memiliki 5 bulan / satelit.
h.
Neptunus
Planet ini
ditemukan oleh Galle pada tahun 1846. Adanya planet ini ditunjukkan oleh
perhitungan Johan Adam dari Inggris dan Leverriess dari Perancis dari gangguan
orbit Uranus. Diameter pada ekuatornya 49500 Km sedangkan ukuran 51800 Km dan
jaraknya dari matahari 2869 Km. Kalau revolusi Neptunus 164,8 tahun sedang kala
rotasinya 16 jam.
i.
Pluto
Planet
ini merupakan planet terluar dari tata surya kita. Planet ini mempunyai
keanehan yaitu garis edarnya berbeda dengan planet yang lain. Mula-mula orang
tidak menyangka bahwa ia adalah sebuah planet karena sinarnya yang
berkedip-kedip seperti bintang. Namun pengamatan yang penuh kesabaran akhirnya
berkesimpulan bahwa ia adalah sebuah planet. Keanehan lain ialah bahwa ia
mempunyai garis edar yang agak berbeda dengan planet lain. Pada suatu saat
jaraknya lebih dekat dengan matahari dibandingkan planet Neptunus, pada saat
lain lebih jauh namun rata-rata pluto
lah yang terjauh. Pluto adalah nama dewa kedelapan dari bangsa Yunani, diberi
nama demikian karena ia memang mendapat cahaya matahari sangat sedikit karena
letaknya yang sangat jauh yaitu 39,5 AU. Ia tak mempunyai satelit.
C.
Proses Penciptaan Alam Semesta
dalam Al-Qur’an
Dari informasi pertama tentang proses
penciptaan alam semesta yang terdiri dari tiga bentuk kata yang erat
kaitannyadengan hal ini, yaitu kahlq, bad’, dan fathr, tidak
ditemukan pada redaksinya penjelasan yang tegas, apakah alam semesta diciptakan
dari materi yang sudah ada atau dari ketiadaan ? jadi ketiga bentuk kata
tersebut hanya menjelaskan bahwa Allah Pencipta alam semesta tanpa menyebutkan
dari ada tiadanya.
Kemudian proses berikutnya, seperti yang
dideskripsikan surat al-Anbiya’/21:30, ruang alam (al-sama’) dan materi
(al-ardh) sebelum dipisahkan Allah adalah sesuatu yang padu. Jadi alam semesta ketika itu merupakan satu kumpulan.kata kunci
yang berkesimpulan ialah ratq dan fatq.Kata ratq menunjukkan
alam semesta pada awal penciptaanya. Sedangkan kata fatq menunjukkan
pula tentang proses penciptaannya lebih lanjut. Informasi yang diperoleh dari al-mu’jam
al-mufahras li Alfazh al-Qur’an al-Karim, kara ratq dalam al-Qur;an
hanya satu-satunya terdapat dalam surat al-Anbiya’/21:30 tersebut. Jadi
kesimpulan sementara hanya dapat dikatakan bahwa sebelu terjadi ruang alam (al-sama)
dan materi (al-ardh) seperti sekarang, alam semesta merupakan satu
kesatuan yang bersifat padu.
Rangkaian proses berikutnya, setelah terjadi pemisahan oleh Allah –
alam semesta mengalami proses transisi fase membentuk dukhan. Hal ini
ditangkap dari pernyatan surah Fush-shilat/41:11 yang berbunyi: (artinya) kemudian Allah menuju penciptaan ruang alam (al-sama),
yang ketika itu penuh “embunan”.
Dalam al-Qur’an kata dukhan hanya ditemukan dua kali. Lokus
memuatnya satu kali dalam surat Fushshilat/41:11 dan satu lagi dalam surat
al-Dukhan/44:10. Akan tetapi kata dukhan yang redapat dalam surat yang
disebut kedua tidak berbicara seperti dalam surat yang disebut pertama.
Bucaille memahami kata ini sebagai asap yang terdiri dari stratum
(lapisan) gas dengan bagian-bagian yang kecil yang mungkin memasuki tahap
keadaan keras atau cair dan dalam suhu rendah atau tinggi. Ibn Kasir
menafsirkan dengan sejenis uap air.Al-Raghib melukiskan kehalusan dan
keringanan sifat dukhan. Menurut Hanafiy Ahmad karena sifat demikian ia
dapat mengalir dan beterbangan di udara seperti mengalir dan beterbangan al-Sahab.
[5]Sebagaimana dukhan, al-Qur’an juga
menunjukkan bahwa zat alir atau sop kosmos (al-ma’) telah ada sebagai
salah satu kondisi terwujudnya alam semesta. Dengan
kata lain, sebelum alam seseta terbentuk seperti sekarang ia mengalami bentuk
atau sifat semacam zat alir atau sop kosmos.
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, pembicaraan al-ma
(zat alir) dalam surat Hud/11:7 erat kaitannya dengan proses penciptaan alam
semesta, sedangkan surat al-Anbiya/21:30 melukiskan al-ma (air) sangat
dibutuhkan dalam kehidupan atau dari air diciptakan sekalian
D. Teori-Teori
Asal Mula Alam Semesta dan Pencetusnya
Manusia sebagai makhluk Tuhan yang berakal
budi dan sebagai penghuni alam semesta selalu tergoda dengan rasa ingin tahunya
untuk mencari penjelasan tentang makna dari hal-hal yang diamati.Dengan
diperolehnya berbagai pesan dan beraneka ragam cahaya dari benda-benda langit
yang sampai dibumi timbullah beberapa teori yang mengungkapkan tentang
terbentuknya alam semesta.
Teori itu dikelompokkan menjadi dua berikut ilmuwan-ilmuwan
pencetusnya:
1.
Teori Nebulae
atau Teori Kabut.
[6]Hipotesis Nebulae pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg
(1688-1772) tahun 1734 dan disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada
tahun 1775. Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de
Laplace[2] secara independen pada tahun 1796. Hipotesis ini, yang lebih dikenal
dengan Hipotesis Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata
Surya masih berupa kabut raksasa.Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas
yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen.
Gaya
gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan
arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa
(matahari).Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan
cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari.
Akibat
gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan
membentuk planet dalam dan planet luar. Laplace berpendapat bahwa orbit
berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari
pembentukan mereka.
2.
Teori
Planetisimal
Teori
Planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin (1843-1928) dan
Forest R. Moulton pada tahun (1878-1952) seorang astronom.Disebut Planetisimal
yang berarti planet kecil karena planet terbentuk dari benda padat yang memang
telah ada.Matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang
banyak, pada satu waktu ada sebuah bintang yang berpapasan pada jarak yang
tidak terlalu jauh, akibatnya terjadi pasang naik antara bintang tadi dan
matahari. Pada waktu bintang tiu menjauh sebagian massa matahari itu jatuh
kembali kepermukaan matahari dan sebagian lain berhamburan disekeliling
matahari, maka inilah yang disebut dengan planetisimal yang kenal menjadi
planet-planet yang eredar pada orbitnya dan mengelilingi matahari.
3.
Teori Pasang
Surut
Sir
james Jeans (1877-1946) dan Harrold Jeffreys (1891) keduanya dari Inggris,
teori ini hampir sama dengan teori planet desimal. Setelah bintang itu berlalu
dengan gaya tarik bintang yang besar pada permukaan matahari terjadi proses
pasang surut, seperti peristiwa pasang surutnya air laut di bumi akibat daya
tarik bulan. Bagian masa matahari itu membentuk cerutu yang menjorong ke arah
bintang.Bersamaan dengan semakin menjauhnya bintang itu, mengakibatkan cerutu
itu terputus-putus membentuk gumpalan gas disekitar matahari dengann ukuran
yang berbeda-beda, gumpalan itu membeku dan kemudian membentuk planet-planet.
Teori
ini menjelaskan mengapa planet-planet dibagian tengah seperti Yupiter,
Saturnus, Uranus dan neptunus merupakan planet-planet raksasa sedangkan
dibagian ujungnya merupakan planet-planet kecil.Kelahiran planet-planet itu
karena pecahan gas adari matahari yang berbentuk cerutu, maka besar
planet-planet tersebut berbeda-beda antara yang terdekat dan yang terjauh dan
besar dibagian tengahnya.
4.
Hipotesis
Bintang Kembar
Hipotesis
bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956.
Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita berupa dua bintang yang
hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan
serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang
tidak meledak dan mulai mengelilinginya.
5.
Teori Dentuman
Besar (Big Bang Theory)
Orang
yang dipercaya sebagai pencipta teori ini adalah George Lemaitre (1920 an )
seorang ahli astronomi dari Belgia. Ia menyatakan bahwa kira-kira 15 milyar
tahun yang lalu semua materi di angkasa menyatu dan memadat (terkondensasi)
membentuk satu bentukan yang mengecil. Selanjutnya massa yang mengecil ini
meledak dengan ledakan yang hebat, kemudian partikel-partikel dari zat itu
bertaburan ke semua arah dan membentuk alam semesta. Menurut teori tersebut,
alam semesta ini telah diciptakan kira-kira 10 hingga 20 milyar tahun yang
lalu.Ia terbentuk dari ledakan-ledakan kosmikyang bertaburan ke seluruh arah di
alam makrokosmos.
Teori
Big Bang ini kemudian diperjelas dengan ditemukannya bahwa alam semesta ini
mengembang seolah-olah melarikan diri dari kita dengan kecepatan yang sangat
tinggi.Teori ini dikemukakan oleh Edwin Hubble seorang ahli astronomi di
Observatorium Mount Wilson. Menurutnya, bahwa galaksi yang telah diamati
sebenarnya menjauhi kita dan menjauhi yang lain dengan kecepatan sampai
beberapa ribu km per detik.
6.
Teori Awan
Kabut
Dikemukan
oleh Carl Von Weeizsaker (1940) dan disempurnakan oleh Gerard P Kuiper
(1950).Tata surya terbentuk oloeh gumpalan awan gas dan debu. Gumpalan awan itu
mengalami pemampatan, pada proses pemampatan itu partikel-partikel debu
tertarik pada bagian pusat awan membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin
kemudian membentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan tipis di bagian
tepinya.
Partikel-partikel
di bagian tengah cakram itu saling menekan dan menimbulkan panas dan berpijar,
bagian inilah yang kemudian menjadi matahari, sementara bagian yang luar
berputar sangat cepat kemudian menjadi gumpalan yang lebih kecil, gumpalan
kecil ini berpilin pula dan membeku kemudian menjadi planet-planet.
7.
Teori Keadaan
Tetap (Steady State Theory)
Teori
ini pertama kali pada tahun 1948 yang diusulakan oleh H. Bondi, T. Gold dan F.
Hoyle dari Universitas Cambridge.Menurut teori ini, alam semesta tidak ada
awalnya dan tidak ada akhirnya.Alam semesta selalu terlihat tetap seperti
sekarang.Materi secara terus menerus datang membentuk atom-atom hedrogen dalam
angkasa yang membentuk galaksi baru dan mengganti galaksi lama yang bergerak
menjauhi kita dalam ekspansinya.
Teori
keadaan tetap ini berlawanan sekali dengan teori big bang.Dalam teori ini,
ruang angkasa berkembang menjadi lebih kosong sewaktu berbagai galaksi saling
menjauh. Dalam teori tetap, kita harus menerima bahwa zat baru selalu
diciptakan dalam ruang angkasadi antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru
akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh. Orang sepakat mengatakan
bahwa zat baru itu ialah hedrogen.Yaitu sumber yang menjadi asal usul bintang
dan galaksi.
[1]Sirajuddin zar,
konsep Penciptaan Alam dalam
Pemikiran Islam, Sains dan Al-Qur’an, hlm 19-20, 25
[3] http://nuryandi.com/2012/07/pengertian-alam-semesta-galaksi-dan.html diakses pada hari minggu 27 September 2015, jam 11.00
[4]Drs. H. Abu
Humaidi dan Ir.A.Supatmo,Ilmu Alamiah Dasar (Jakarta: Bumi Aksara 1991),
hlm 53-55
[5]http://tabunganinfo.blogspot.co.id/2014/12/penciptaan-alam-semesta-menurut.htmldiakses pada hari sabtu, 26 September 2015, jam 10.00 WITA
[6]http://kisahasalusul.blogspot.com/2014/07/inilah-6-teori-asal-usul-alam-semesta.html diakses pada hari senin, 21 September 2015, jam 11.00 WITA
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Alam semesta ini sangat besar,
sehingga kita sulit mengetahui seberapa besar dan luasnya. Alam semesta terdiri
dari miliaran galaksi dan benda-benda langit yang tidak terhitung banyaknya,
ini adalah kebesaran Allah SWT.
Ada beberapa
pendapat tentang penciptaan alam semesta. Alam semesta diciptakan melalui
ledakan yang amat besar seperti dalam teori big bang, di dalam Al-Qur’an
sendiri disebutkan bahwa penciptaan alam berasal dari gumpalan asap. Dalam ilmu
astronom dan Al-Qur’an terdapat fakta yang menarik bahwa bumi dan benda langit
lainnya bergerak pada orbitnya. Dan matahari pun bergerak dalam garis edarnya
(QS. Al-Anbiyaa: 33 & Yaasiin : 38).
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa alam semesta mencakup keseluruhan benda-benda alam yang terdiri dari
galaksi, bintang-bintang, matahari, planet-planet dan satelit-satelit. Yang
dimana asal muasal benda alam itu sudah dinyatakan kebenarannya melalui
penelitian para ahli dan dibenarkan oleh Al-Qur’an.
DAFTAR
PUSTAKA
zar Sirajuddin, konsep Penciptaan
Alam dalam Pemikiran Islam, Sains dan
Al-Qur’an, hlm 1-3, 19-20, 25
Purnama Heri, ilmu
alamiah dasar, cetakan kedua
(Jakarta: PT Asdi Mahasatya 2001), hlm 129
Abu Humaidi dan A.Supatmo,Ilmu
Alamiah Dasar (Jakarta: Bumi Aksara 1991), hlm 53-55
http://kisahasalusul.blogspot.com/2014/07/inilah-6-teori-asal-usul-alam-semesta.html diakses pada hari senin, 21 September 2015, jam 11.00 WITA
http://tabunganinfo.blogspot.co.id/2014/12/penciptaan-alam-semesta-menurut.html diakses pada hari sabtu, 26 September 2015, jam 10.00 WITA
http://nuryandi.com/2012/07/pengertian-alam-semesta-galaksi-dan.html diakses pada hari minggu, 27 September 2015, jam 11.00 WITA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar