TUGAS
TERSTRUKTURAL
Bahasa Indonesia
|
DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH
Nauriatul Muharramah, SEI, M.Pd.i
|
Diksi dalam bahasa indonesia
Oleh :
Kelompok III
Nama
|
NIM
|
|
|
|
|
|
|
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
FAKULTAS SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
BANJARMASIN
1436 H/2015
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillahi
rabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam karena atas berkat
rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nya yang telah dianugrahkan-Nya kepada kami
berupa akal dan fikiran yang jernih sehingga kami bisa menyelesaikan tugas
makalah yang sangat sederhana ini.
Shalawat
serta salam semoga selalu tercurah kepada sang figur ummat, pembawa rahmat yang
telah membawa ummat manusia dari alam kegelapan menuju alam yang terang
benderang seperti sekarang ini yaitu Nabiyullah Muhammad SAW.
Kemudian
terima kasih juga kami ucapkan kepada ibu Nauriatul Muharramah, SEI, M.Pd.i
selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan kesempatan
kepada kami untuk melakukan pengkajian mengenai struktur yang ada didalam
bahasa Indonesia.
Terakhir,
kami juga menyadari bahwa apa yang kami tulis didalam makalah ini masih banyak
memiliki kekurangan dan kesalahan baik dari segi bahasa, penulisan, analisis
atau bahkan isinya. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
yang kami miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangatlah kami harapkan demi kesempurnaan tugas ini.
Banjarmasin,
Oktober 2015
Tim
penulis
I
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Indonesia
merupakan negara yang majemuk, baik itu dari suku, adat, agama, kepercayaan
bahkan dalam hal bahasa sekalipun. Tercatat ada sekitar 700-an bahasa yang ada
di Nusantara ini. Oleh karena itu, diperlukan sebuah bahasa yang menyatukan
bahasa-bahasa tersebut.
Bahasa
Indonesia merupakan pemersatu dari seluruh bahasa yang ada di Negara ini
sehingga akan memudahkan dalam berkomunikasi dengan orang atau pegawai
pemerintahan.
Namun,
tentu terjadi kesulitan bagi orang-orang yang telah terbiasa menuturkan bahasa
daerahnya masing-masing untuk menuturkan bahasa indonesia kesulitan yang sering
dihadapi mereka hadapi adalah dalam hal penyusunan dan pemilihan kata-kata agar
menjadi seebuah kalimat yang keluar dari mulutnya itu terdengar sopan santun
sesuai dengan ciri khas bangsa indonesia yang sejati. Jadi untuk bisa
memperbaiki dalam hal penuturan maka dibagi lah bahasa Indonesia itu kedalam
pembahasan-pembahasan yang akan mempermudah bagi para penuturnya.
B.
Rumusan
Masalah
Setiap
hal yang diungkap selalu mempunyai sebuah pokok permasalahan sehingga kami pun
juga akan mengulas permasalahan yang ada didalam makalah ini kedalam bentuk
sebuah pertanyaan yang sederhana, yaitu:
1.
Apakah
yang dimaksud dengan pemilihan kata...?
2.
Apakah
syarat-syarat dalam pemilihan kata itu.....?
3.
Ada
kah bagian-bagian yang mendukung pemilihan kata itu...?
1
C.
Tujuan
Penulisan
Layaknya
sebuah pelayaran yang menuju daratan, didalam penulisan makalah ini kami juga
mempunyai sebuah tujuan yang kami rumuskan didalam kalimat ini, yaitu
1.
Mengetahui
bersama apa itu pemilihan kata
2.
Mengetahui
syarat-syarat pemilihan kata yang benar
3.
Mengetahui
tentang bagian-bagian yang termasuk didalam pemilihan kata
2
DAFTAR
ISI
Halaman
Cover..........................................................................................................
Kata
Pengantar...........................................................................................
I
Daftar
Isi................................................................................................... II
BAB
I ........................................................................................................ 1
Pendahuluan ............................................................................................
Latar
Belakang............................................................................... 1
Rumusan
Masalah.......................................................................... 1
Tujuan............................................................................................ 2
BAB II
...................................................................................................... 3
Pembahasan ............................................................................................
Diksi.............................................................................................. 3
Pengertian
Diksi............................................................................ 3
Syarat-syarat
ketepatan Diksi....................................................... 4
Elemen-elemen
diksi..................................................................... 7
Fonem........................................................................................... 7
Silabel........................................................................................... 7
Konjungsi...................................................................................... 7
Hubungan...................................................................................... 8
Kata
Benda.................................................................................... 8
II
Kata
Kerja...................................................................................... 8
Infleksi........................................................................................... 8
Uterans...........................................................................................
9
BAB
III...................................................................................................... 10
Penutup.....................................................................................................
Simpulan......................................................................................... 10
Daftar
Pustaka............................................................................................ IV
III
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Diksi
1. Pengertian Diksi
Diksi adalah pilihan kata yg tepat dan selaras
(untuk penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga memperoleh efek
tertentu seperti yang diharapkan[[1]]. Ketepatan
dalam pemilihan kata paling tidak melibatkan tiga komponen, yaitu komponen
bentuk, makna dan situasi[[2]]. Seorang
pengarang, khususnya penyair haruslah mempunyai kemampuan yang bagus dalam
pemilihan kata yang dia pakai agar dia dapat dengan mudah mengungkapkan apa
yang dia pikirkan dan rasakan sehingga menimbulkan apresiasi positif dari para
pembaca atau pendengar.
Dengan
kemampuan itu seorang pengarang atau penyair dapat menghasilkan suatu karya
yang waah bagi kebanyakan pencinta sastra. Coba saja kita bayangkan bagaimana
jika seorang penyair dan penulis hebat seperti Chairil Anwar mengganti baris
sajakya yang berbunyi Aku ini binatang
jalang menjadi Hamba ini binatang
yang liar [[3]]
tentu kesan yang muncul tidak akan seekspresif kalimat yang pertama tadi.
Dalam
karangan ilmiah, diksi dipakai untuk menyatakan sebuah konsep, pembuktian,
hasil pemikiran, atau solusi dari suatu masalah. Adapun fungsi diksi antara
lain :
a) Melambangkan gagasan yang diekspresikan
secara verbal.
b) Membentuk gaya ekspresi gagasan yang
tepat.
c) Menciptakan komunikasi yang baik dan
benar.
d) Mencegah perbedaan penafsiran.
e) Mencagah salah pemahaman.
f) Mengefektifkan pencapaian target
komunikasi[[4]].
2. Syarat-syarat ketepatan diksi
Ketepatan
merupakan sebuah kemampuan yang harus dimiliki seorang penulis atau pembicara
dalam menentukan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan yang sama pada imajinasi
pembaca atau pendengar, seperti yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis
atau pembicara, maka setiap penulis atau pembicara harus berusaha secermat
mungkin memilih kata-katanya untuk mencapai maksud tersebut. Ketepatan dalam
pemilihan kata tentu tidak akan menimbulkan kesalah pahaman seorang pembaca
atau pendengar mengenai maksud yang ingin disampaikan oleh penulis atau
pembicara.
Selain
ketepatan yang harus diperhatikan oleh seorang penulis atau pembicara dalam hal
pemilihan kata adalah kecermatan dan juga keserasian[5]
dalam hal penulisan dam pengucapan kalimat karena, efektivitas komunikasi
menuntut pesyaratan yang harus di penuhi oleh pengguna bahasa, yaitu kemampuan
memilih kata yang sesuai dan bagus dengan tuntutan komunikasi.
Adapun
syarat-syarat dalam pemilihan kata adalah :
1)
Bisa
membedakan secara cermat denotasi dan konotasi.
Denotasi ialah kata yang bermakna lugas
atau tidak bermakna ganda. Sedangkan konotasi ialah kata yang dapat menimbulkan
bermacam-macam makna.
Contoh :
·
Bunga eldeweis hanya tumbuh
ditempat yang tinggi. (Denotasi)
·
Sinta
adalah bunga desa di kampungnya. (Konotasi)
2)
Dapat
membedakan dengan cermat kata-kata yang hampir bersinonim.
·
Siapa
pengubah peraturan yang memberatkan
pengusaha?
·
Pembebasan
bea masuk untuk jenis barang tertentu adalah peubah peraturan yang selama ini memberatkan pengusaha.
3)
Mampu
membedakan kata-kata yang mirip ejaannya.
·
Intensif
– insensif
·
Karton
– kartun
·
Korporasi
– koperasi
4)
Tidak
menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri, jika
pemahaman belum dapat dipastikan.
Contoh :
·
Modern : canggih (secara subjektif)
·
Modern : terbaru atau muktahir (menurut kamus)
·
Canggih : banyak cakap,
suka menggangu, banyak mengetahui, bergaya intelektual (menurut kamus)
5)
Waspada
terhadap penggunaan imbuhan asing.
Contoh :
·
Dilegalisir
seharusnya dilegalisasi.
·
Koordinir seharusnya koordinasi.
6)
Membedakan
pemakaian kata penghubung yang berpasangan secara tepat.
Contoh :
Pasangan yang salah
|
Pasangan yang benar
|
tidak .....
melainkan....
|
tidak
..... tetapi
|
antara.....
dengan.....
|
antara
..... dan
|
bukan.....
tetapi .....
|
bukan
..... melainkan
|
baik.....
ataupun .....
|
baik
..... maupun .....
|
7)
Membedakan
kata umum dan kata khusus secara cermat.
Kata
umum adalah sebuah kata yang mengarah kepada
suatu hal atau kelompok yang luas bidang lingkupnya. Sedangkan kata khusus adalah kata yang mengarah
kepada pengarahan-pengarahan yang khusus dan konkret.
Contoh :
·
Kata umum : melihat
·
Kata khusus : melotot,
melirik, mengintai, mengamati, mengawasi, menonton, memandang, menatap.
8)
Selalu
memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal.
Contoh :
·
Isu
(berasal dari bahasa Inggris “issue”) berarti publikasi, perkara.
·
Isu
(dalam bahasa Indonesia) berarti kabar yang tidak jelas asal-usulnya, kabar
angin, desas-desus.
9)
Dapat
menggunakan dengan cermat kata bersinonim, berhomofoni, dan berhomografi.
Sinonim
adalah kata-kata yang memiliki arti sama.
Homofoni
adalah kata yang mempunyai pengertian sama bunyi, berbeda tulisan, dan berbeda
makna.
Homografi
adalah kata yang memiliki kesamaan tulisan, berbeda bunyi, dan berbeda makna.
Contoh :
·
Sinonim
: Hamil (manusia) – Bunting (hewan)
·
Homofoni
: Bank (tempat menyimpan uang) – Bang
(panggilan kakak laki-laki)
·
Homografi
: Apel (buah) – Apel (upacara)
10) Bisa menggunakan kata abstrak dan kata
konkret secara cermat.
Kata abstrak mempunyai referensi berupa
konsep, sedangkan kata konkret mempunyai referensi objek yang diamati.
Contoh :
·
Kata
abstrak
Kebaikkan
seseorang kepada orang lain merupakan sifat terpuji.
·
Kata
konkret
APBN RI mengalami kenaikkan lima
belas persen.
B.
Elemen-elemen
Diksi
Diksi terdiri dari delapan elemen yaitu : fonem, silabel, konjungsi,
hubungan, kata benda, kata kerja, infleksi, dan uterans[[6]].
1.
Fonem
Fonem merupakan sebuah istilah linguistik dan merupakan satuan terkecil dalam sebuah bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan makna. Contoh
Harus-Arus maka dalam hal ini /h/ menjadi pembeda dalam membedakan arti harus
dan arus. Umumnya fonem berbentuk bunyi (suara) dan terdiri atas vokal dan
konsonan. Vokal adalah bunyi ujaran yang tidak mendapat rintangan saat
dikeluarkan dari paru paru, sedangkan Konsonan adalah bunyi ujaran yang
mendapatkan rintangan saat dikeluarkan dari paru paru.
2.
Silabel
Silabel adalah unit pembentuk kata yang tersusun dari satu fonem atau urutan fonem. Silabel bisa juga disebut sebagai suku
kata
3.
Konjungsi
Konjungsi atau kata sambung adalah kata untuk
menghubungkan kata-kata, ungkapan-ungkapan, atau kalimat-kalimat dan sebagainya, dan
tidak untuk tujuan atau maksud lain.
Fungsi
konjungsi menghubungkan :
4.
Hubungan
Hubungan
berfungsi untung menyatukan kata dengan kata yang lain agar sesuai dan menjadi
kalimat yang padu. Hubungan juga merupakan bentuk kelanjutan dari konjungsi
yang menyatukan kata-kata menjadi sebuah kalimat.
5.
Kata Benda
Nomina atau kata benda adalah kelas kata yang menyatakan nama dari seseorang,
tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Kata benda dapat dibagi
menjadi dua: kata benda konkret untuk benda yang dapat dikenal dengan panca indera (misalnya buku), serta kata benda abstrak
untuk benda yang menyatakan hal yang hanya dapat dikenal dengan pikiran (misalnya cinta).
6.
Kata Kerja
Verba atau kata kerja adalah bagian kata yang menyatakan suatu kegiatan
atau perbuatan serta pengalaman yang dilakukan oleh anggota tubuh atau pun juga
yang dirasakan oleh panca indera serta organ dalam tubuh manusia. Selain itu,
kata kerja juga berfungsi sebagai predikat dalam kalimat.
7.
Infleksi
Infleksi adalah perubahan bentuk kata tanpa mengubah makna kata itu. Secara
khusus perubahan bentuk sebuah kata kerja dengan tepat mempertahankan identitas
kata kerja itu, sama saja artinya dengan mengubah bentuk kata itu, tetapi makna
kata seperti yang terkandung dalam kata itu tidak berubah, seperti contoh
dibawah ini:
Menulis- ditulis- ku tulis- kau tulis- kami tulis
Melihat- dilihat- ku lihat- kau lihat- kami lihat
Membaca- dibaca- ku baca- kau lihat- kami lihat
Mencari- dicari- ku cari- kau cari- kami cari
Memukul- dipukul- ku pukul- kau pukul- kami pukul
Bentuk kata menulis, melihat,
membaca, mencari, dan memukul beserta
semua variasinya itu merupakan sebuah infleksi
karena identitas kata-kata tersebut sebagai kata kerja dengan pengertian yang
ada pada tiap bentuk kata itu tidak berubah kecuali bentuk terkait me- yang secara berurutan diganti dengan di, ku, kau, dan kami yang mengubah makna
pelakunya, namun tidak merubah makna kata kerjanya[[7]].
8.
Uterans
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Bahasa Indonesia mempunyai banyak
sekali tata peraturan, baik dari segi penulisan maupun penuturannya, salah
satunya adalah dalam pemilihan kata atau yang biasa dikenal dengan istilah
diksi. Diksi adalah sebuah pemilihan kata yang dilakukan oleh penulis atau
pembicara untuk menghsilkan suatu perkataan atau tulisan yang tentunya dapat
dimengerti oleh kebanyakan orang, selain itu juga didalam pemilihan kata
haruslah memerhatikan beberapa syarat agar kalimat yang dihasilkan itu menjadi
bagus dan sesuai dengan tatanan bahasa indonesia diantaranya adalah bisa
membedakan secara cermat denotasi dan konotasi, dapat membedakan dengan cermat
kata-kata yang hampir bersinonim, dapat menggunakan dengan cermat kata
bersinonim, berhomofoni, dan berhomografi, dll.
Selain itu, didalam diksi masih ada juga
unsur-unsur yang membangun sebuah pemilihan sebuah kata, yaitu fonem, silabel,
konjungsi, hubungan, kata benda, kata kerja, infleksi, dan uterans.
[2] Mustakim, Penggunaan
Bahasa yang Efektif dalam Karya Tulis. Edisi pertama (Jakarta: Akademika
Pressindo 1993) hal 70
[3] Hasanuddin WS, dkk, Ensiklopedia Sastra Indonesia. Jilid pertama (Bandung: Percetakan
Angkasa) hal 218
[5] M. Zubad Nurul Yakin, Al-Qur’an sebagai Media Pembelajaran Bahasa
Indonesia. Cetakan Pertama (Malang: UIN Malang press 2009) hal 83
[7] Boelan Tsabit https://www.academia.edu/6827361/Derivasi_dan_Infleksi
diakses pada tanggal 05 oktober 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar