Halaman

Senin, 30 Mei 2016

teori produksi



TUGAS PERSONAL
Teori Ekonomi Mikro
DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH
Difi Dahliana, SEI, M.Si

TEORI PRODUKSI


Oleh :
Kelompok 4
Nama
NIM
Muhammad Sadriyannor
1501150144
Rizal Farid Pratineo
1501150147
Muhammad Hasbi Ashshiddiqiy
1501151222
Annisa Nurlaila
1501151137


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
BANJARMASIN
2015/2016
BAB I

PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang

     Kegiatan produksi oleh para peaku ekonomi, membuat mereka harus mengoptimalkan keuntungan dengan pengeluaran yang minimum termasuk para produsen.
     Tidak lain dan tidak bukan mereka meminimkan bahan baku maupun faktor produksi demi laba yang diraup maka disitulah keuntungan dapat diraih, Karena meski begitu para produsen menyesuaikan harga dengan kualitas suatu produk (output) dan disitu mereka menyesuaikan kepada siapa produk (output) akan ditujukan (whom) dan mudah diterima masyarakat pasar.
     Agar produk (output) dapat diterima di pasar, maka produk tersebut harus mempunyai nilai tambah (value added), tujuannya agar aktivitas ekonomi tersebut mencapai titik optimal (efisien dan efektif) dan tidak ada terjadi pemborosan atau suatu bahan baku yang terbuang sia-sia baik itu faktor-faktor produksi maupun cara pendistribusiannya.
     Maka bagi para produsen harus mengetahui secara baik sistem produksi perusahaan yang dikendalikan.
B.       Rumusan Masalah
1.        Funsi produksi
2.        Faktor produksi dengan satu input variabel
3.        Faktor produksi dengan dua input variabel
C.       Tujuan Penulisan
     Dalam setiap yang dilakukan seseorang, tujuan akhir merupakan pokok yang menjadi target tindakan itu sendiri, begitu pula dalam penulisan, maka ini selayaknya mempunyai tujuan yang jelas, maka tujuan penulisan ini sebagai berikut:
-          Dapat mengetahui fungsi produksi
-          Untuk mengetahui faktor produksi dengan satu input produksi
-          Agar mengetahui faktor produksi dengan dua variabel
BAB II
PEMBAHASAN
  1. TEORI PRODUKSI

     Produksi adalah suatu kegiatan memproses input (faktor produksi) menjadi suatu output. Produsen dalam melakukan kegiatan produksi, mempunyai landasan teknis yang didalam teori ekonomi yang disebut “Fungsi Produksi”.
     Fungsi Produksi adalah suatu persamaan yang menunjukkan hubungan ketergantungan (fungsional) antara tingkat input yang digunakan dalam proses produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. 
     Fungsi produksi untuk setiap komoditi adalah suatu persamaan, tabel, atau grafik yang menunjukan jumlah (maksimum) komoditi yang dapat diproduksi per unit waktu setiap kombinasi input alternatif, bila menggunakan teknik produksi terbaik yang tersedia,
     Fungsi produksi secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:
Q + f ( K, L, R, T )

Dimana:
Q = Output;
K = Kapital/modal;
L = Labor/tenaga kerja;
R = Resources/sumber daya;
T = Teknologi

     Produksi Jangka Pendek adalah produksi yang menggunakan input tetap dan input variabel.
     Produksi Jangka Panjang adalah produksi yang semua inputnya dapat dirubah.


  1. Produksi Dengan 1 Faktor Produksi Variable
     Teori produksi yang sederhana menggambarkan hubungan antara tingkat produksi suatu komoditas dengan satu faktor produksi yang variabel. Dalam hal ini perlu diingat bahwa fokus pembahasan ditekankan pada hubungan anatara satu faktor produksi yang variabel dengan output. Dalam hubungan tersebut terdapat satu faktor tetap yang tidak berubah jumlahnya. Karena faktor produksi yang digunakan tidak berubah jumlahnya, maka perhatian lebih ditekankan pada hubungan faktor produksi tersebut dengan output yang dihasilkan. Sebagai gambaran seorang petani yang mempunyai sawah seluas 1 hektar, tanah tersebut adalah faktor tetap., maka pengamatan akan lebih ditekankan pada cara pengolahan dalam menggunakan jam kerja para petani. Dengan fungsi produksi seperti ini dapat diketahui hubungan antara Total Produk (TP), Marginal Produk (MP), dan Average Produk(AP = Produk rata-rata).Selanjutnya akan dijelaskan secara ringkas pengertian dari Total Produk, Marginal Produk, dan Average Produk.
     Total Produk merupakan produksi total yang dihasilkan oleh suatu proses produksi. Pada umumnya Total Produksi dilambangkan dengan TP atau Q (quantity atau kuantitas)
     Marginal Produk (MP) menunjukan perubahan produksi yang diakibatkan oleh satu penggunaan faktor produksi variabel. Jika pada contoh sebelumnya faktor produksi yang berubah adalah tenaga kerja maka Marginal Produk dikenal Marginal Produk of Labor dapat diperolrh dengan menggunakan formula berikut
MPL =
     Average Produk menunjukan besarnya rata-rata produksi yang dihasilkan oleh setiap penggunaan faktor produksi variabel. Jika L menunjukan tenaga kerja yang digunakan, maka Average Produk of Labor (APL). APL menunjukan jumlah output yang dihasilkan per tenaga kerja, berikut formulanya APL =


  1. Produksi dengan 2 faktor produksi variabel
     a. kurva Isoquant (produksi sama) merupakan kurva yang menunjukan berbagai kemungkinan kombinasi faktor-faktor produksi yang menghasilkan tingkat produksi yang sama, kurvanya berbentuk cembung ke titik asal atau titik origin (tidak boleh lurus vertikal maupun horizontal ) dan tidak boleh berpotongan dengan kurva isoquant yang lainnnya, seperti kurva indiference.
     b. kurva isocost (ongkos produksi sama) merupakan kurva yang menggambarkan kombinasi faktor-faktor produksi yang dapat dibeli dengan menggunakan sejumlah anggaran tertentu, jadi ongkos yang dikeluarkan untuk harga kapital/modal dan harga tenaga kerja besarnya dama. Dan garisnya melereng dari kiri atas ke kanan bawah.
     c. Keseimbangan produsen adlah pencapaian produksi yang maksimim dengan meminimumksn biaya produksi pada kombinasi faktor produksi modal dan tenaga kerja. Keseimbangan produsen dicapai pada saat kemiringan garis anggaran produsen/isocost sama atau bersinggungan dengan kurva isoquant (produksi sama)
v  -untuk mempertahankan efisien = perusahaan menargetkan output yang dicapai maksimum dengan biaya minimum
v  -Dalam jangka panjang perusahaan memiliki fleksibilitas lebih tinggi dalam mengkombinasikan faktor produksi. Agar alokasi anggaran lebih efisien
v  -Garis Iisoclin = dimana titik-titik keseimbangan tercapai pada tingkat MRTS konstan
v  -Isoklin merupakan garis expantion path apabila harga faktor produksi tidak berubah, berubah karena penambahan tingkat produksi

     a. Kurva produksi sama (isoquant)
Isoquant menunjukan kombinasi dua macam input yang berbeda yang menghasilkan output yang sama.





Ciri-ciri isoquant :
  1. Mempunyai kemiringan negatif.
  2. Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah output.
  3. Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya.
  4. Isoquant cembung ke titik origin.


7. Konsep kurva isoquan, isoqost, dan jalur ekspansi
Kurva Produksi Sama (Isoquant)
      Misalkan seorang pengusaha ingin memproduksi suatu barang sebanyak 100 unit. Untuk memproduksikan barang tersebut ia menggunakan tenaga kerja dan modal yang penggunaannya dapat dipertukarkan. Dalam tabel 9.2 digambarkan empat gabungan tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan produksi sebanyak 1000 unit.
Gabungan A menunjukkan bahwa 1 unit tenaga kerja dan 6 unit modal dapat menghasilkan produksi yang diinginkan tersebut. Gabungan B menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 2 unit tenaga kerja dan 3 unit modal. Gabungan C menunjukkan yang diperlukan adalah 3 unit tenaga kerja dan 2 unit modal. Akhirnya gabungan D menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 6 unit tenaga kerja dan 1 unit modal.






Kurva IQ dalam gambar 9.2 dibuat berdasarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang terdapat dalam tabel 9.2. Kurva tersebut dinamakan kurva produksi sama atau isoquant. Ia menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu. Dalam contoh yang dibuat tingkat produksi tersebut adalah 1000 unit. Di samping itu didapati kurva IQ1, IQ2, dan IQ3 yang terletak di atas kurva IQ. Ketiga-tiga kurva lain tersebut menggambarkan tingkat produksi yang berbeda-beda, yaitu berturut-turut sebanyak 2000 unit, 3000 unit, dan 4000 unit (semakin jauh dari titik 0 letaknya kurva, semakin tinggi tingkat produksi yang ditunjukkan). Masing-masing kurva yang baru tersebut menunjukkan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang diperlukan untuk untuk menghasilkan tingkat produksi yang ditunjukkannya.
Sifat-sifat isoquant adalah :
1)     Cembung kearah titik nol (0), sebab inputnya tidak merupakan barang subtitusi sempurna.
2)     Menurun dari kiri atas kekanan bawah, karena satu sumberdaya dapat di subsitusi kan dengan sumberdaya lain.
3)     Output semakin tinggi bagi kurva yang terletak lebih kanan dan atas.
4)     Kemungkinan bias saling berpotongan, sehingga ada kemungkinan perusahaan dapat memproduksi dua jenis barang dengan input yang sama.
5)     Kemungkinan untuk mempunyai slope positif pada tingkat penggunaan input tinggi.
6)     Semakin kebawah  MRTS semakin kecil.
      Perbedaan antara Indiferensi seorang konsumen dengan Isoquant produsen adalah dimensi ketiga pada Indiferensi konsumen adalah utilitas yang sulit diukur, sedangkan pada isoquant dimensi ketiganya adalah produksi total, yang angkanya dapat ditentukan.
      Perbedaan lainnya adalah, kalau konsumen dibatasi oleh pendapatan yang membatasi pengeluaran konsumen, sedangkan pengusaha dapat merubah pengeluaran totalnya untuk factor produk
Ciri-ciri isoquant :
  1. Mempunyai kemiringan negatif.
  2. Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah output.
  3. Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya.
  4. Isoquant cembung ke titik origin.

b. Garis ongkos sama/ kurva biaya sama (isocost)
Menunjukkan semua kombinasi dua macam input yang dibeli perusahaan dengan pengeluaran total dan harga faktor produksi tertentu.

Garis Biaya Sama (Isocost)

      Untuk menghemat biaya produksi dan memaksimumkan keuntungan, perusahaan harus meminimumkan biaya produksi. Untuk membuat analisis mengenai peminimuman biaya produksi perlulah dibuat garis biaya sama atau isocost. Garis ini menggambarkan gabungan faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu. Untuk dapat membuat garis biaya sama data berikut diperlukan : (i) harga faktor-faktor produksi yang digunakan, dan (ii) jumlah uang yang tersedia untuk membeli faktor-faktor produksi. Berdasarkan contoh yang telah dibuat di atas misalkan upah tenaga kerja adalah Rp 10000 dan biaya modal per unit adalah Rp 20000; sedangkan jumlah uang yang tersedia adalah Rp 80000. Garis TC dalam gambar 9.3 menunjukkan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat diperoleh dengan menggunakan Rp 80000 apabila upah tenaga kerja dan biaya modal per unit adalah seperti yang dimisalkan di atas. Uang tersebut, apabila digunakan untuk memperoleh “modal” saja akan memperoleh 80000/20000=4 unit, dan kalau digunakan untuk memperoleh tenaga kerja saja akan memperoleh 80000/10000=8 unit. Seterusnya titik A pada TC menunjukkan dana sebanyak Rp 80000 dapat digunakan untuk memperoleh 2 unit modal dan 4 pekerja. Dalam gambar 9.3 ditunjukkan beberapa garis biaya sama yang lain yaitu TC1,TC2, dan TC3. Garis-garis itu menunjukkan garis biaya sama apabila jumlah uang yang tersedia adalah Rp 100000 ,Rp 120000 dan Rp 140000.


















           

BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
     Dapat diketahui bahwa teori produksi adalah pengetahuan tentang produsen bagaimana mengelola faktor-faktor produksi. Di mana produsen mengendalikan produksi dengan kendala biaya yang dicapai mendapat keuntungan maksimum yang ditandai sukuan terjauh (dua input variabel) yang terjangkau.
DAFTAR PUSTAKA
Masyhuri. 2007. Ekonomi Mikro. Malang: UIN-Malang Press.
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar