Halaman

Kamis, 19 November 2015

Sistem Ekonomi Islam [Dasar-Dasar Ekonomi Islam]


TUGAS TERSTRUKTUR                                         DOSEN PENGASUH
Dasar-Dasar Ekonomi Islam                                    Dr. Muhaimin S.Ag. MA

Sistem Ekonomi Islam


DISUSUN OLEH :
NOORFITRIANA                                            / 1501151034
RIZAL FARID PRATINIO                           / 1501150147
ZABAL ROCHMAT ZAMALUDDIN        /  1501150148


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
BANJARMASIN
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang mana berkat beliaulah makalah kami yang berjudul “SISTEM  EKONOMI  ISLAM” dapat terselesaikan dengan baik walaupun masih banyak kekurangan didalamnya. 
Shalawat serta salam tak lupa pula kami panjatkan pada Baginda Nabi besar Muhammad SAW beserta sahabat dan para pengikut beliau dari dulu,sekarang hingga akhir zaman.
Dan juga kami berterima kasih banyak pada bapak Dr. Muhaimin S.Ag. MA selaku dosen mata kuliah “DASAR-DASAR EKONOMI ISLAM” yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai ekonomi islam tersebut. Kami menyadari bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna.
Kami sadar bahwa makalah kami ini masih banyak kekurangannya, Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik , saran dan usul dari Bapak atau teman-teman demi perbaikan makalah kami dimasa yang akan datang .



                                                           


                                                             Banjarmasin,   september 2015



                                                                                                Pemakalah

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................      i
DAFTAR ISI.....................................................................................................     ii
BAB 1       :   PENDAHULUAN......................................................................     1
A.    Latar Belakang......................................................................      1
B.     Rumusan Masalah.................................................................      1
C.     Tujuan...................................................................................      1
BAB II       :   PEMBAHASAN .......................................................................      2
A.    Pengertian  Sistem Ekonomi Islam                                            2
B.     Karakteristik Sistem Ekonomi Islam                                          3
C.     Keunggulan Sistem Ekonomi Islam.....................................      4
BAB III    :    PENUTUP .................................................................................     8
A.    Kesimpulan ...........................................................................      7
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………    8

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Sistem ekonomi islam jika diterjemahkan ke bahasa arab akan menjadi An-nizhom al iqtishad al islami. Secara harfiah al iqtishad (ekonomi) berarti qashada: bertujuan dalam suatu perkara, tidak berlebihan, berhemat dalam membelanjakan uang atau tidak boros, sebagaimana tertera dibuku Lisanul Arab milik ibnu Manjur. Adapun secara terminologi berarti ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang diturunkan oleh syariat islam sehubungan dengan al iqtishad dalam 3 permasalahannya ialah Aqidah, Fiqih dan Akhlak. Ekonomi islam lebih unggul dibandingkan dengan ekonomi konvensional.

B.       Rumusan masalah
1.         Apa pengertian ekonomi islam?
2.         Apakah karakteristik dari ekonomi islam?
3.         Apa sajakah keunggulan dari ekonomi islam?

C.      Tujuan masalah
1.      Untuk memahami pengertian dari ekonomi islam
2.      Untuk mengetahui tentang karakteristik ekonomi islam
3.      Untuk mengetahui keunggulan dari ekonomi islam









BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Sistem Ekonomi Islam
Ekonomi secara umum  adalah pengetahuan tentang peristiwa dan persoalan yang berkaitan dengan upaya manusia secara pribadi atau kelompok,dalam memenuhi kebutuhan  yang tidak terbatas.[1]
Sistem ekonomi islam adalah suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada ajaran dan nilai-nilai islam, bersumber dari Al-Qur’an, As-Sunnah, ijma dan qiyas. Ini telah dinyatakan dalam surah Almaidah ayat (3). Sistem ekonomi islam memiliki sifat-sifat baik dibandingkan sistem-sistem ekonomi yang lainnya.[2]
Ekonomi Islam adalah cara islam mengatur kehidupan perekonomian yang dimiliki, yaitu tentang ketelitian cara berpikir yang terdiri dari nilai-nilai moral Islam dan nilai-nilai ilmu ekonomi atau nilai-nilai sejarah yang berhubungan dengan masalah-masalah siasat perekonomian maupun uraian yang berhubungan dengan sejarah masyarakat manusia.
Sebagian lainnya berpendapat bahwa ekonomi Islam merupakan sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang disimpulkan dari Al-Quran dan As-Sunnah  dan merupakan bangunan perekonomian yang didirikan atas landasan dasar-dasar tersebut sesuai dengan lingkungan dan masanya.
Yang pertma adalah yang diistilahkan dengan “sekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang disimpulkan dari Al-Qur’an dan As-Sunnah” yang berhubungan dengan dengan urusan-urusan ekonomi, seperti dalam firman Allah SWT :        
هُوَ الَّذِي خَلَقَ مَا فِي الأَرْضِ جَمِيْعَا  { البقره : 29 }
Artinya:
“ Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu.”  (Q.S. Al-Baqarah: 29)[3]

B.       Karakteristik Sistem Ekonomi Islam
1.    Ekonomi islam adalah menjunjung tinggi prinsip keadilan
Diantaranya termanifasikan dalam sistem bagi hasil. Penegakan nilai keadilan dalam ekonomi dilakukan dengan melarang semua mafsadah (segala yang merusak), riba (tambaahan yang didapat secara dzalim), gharar (ketidakpastian), dan maysir (perjudian). Pelarangan riba dan praktek sejenisnya, sekarang ini termanifestasikan dalam penolakan penerapan sistem bunga dalam perekonomian. Bunga sebagai salah satu bentuk riba yang dilarang oleh Allah SWT (QS  Al-Baqarah:278-279).
2.    ekonomi Islam terdapat dialektika antara nilai-nilai spiritualisme dan materialisme.
Setiap transaksi dan kegiatan ekonomi yang ada, senantiasa diwarnai kedua nilai tersebut, dengan menekankan pada nilai-nilai kebersamaan dan kasih sayang diantara individu masyarakat.Sistem ekonomi lain, lebih concern terhadap nilai yang dapat meningkatkan utility suatu barang atau terfokus pada nilai-nilai materialisme. Contoh sederhana, pelarangan untuk melakukan ikhtikar(monopoly’s rent), yaitu mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan cara menjual lebih sedikit barang untuk harga yang lebih tinggi. “Tidaklah orang yang melakukan ikhtikar itu kecuali ia berdosa” (HR.Muslim, Ahmad,Abu Dawud)
3.    kebebasan ekonomi
ialah tetap membenarkan kepemilikan individu dan kebebasan dalam bertransaksi sepanjang dalam koridor syariah. Juga memberikan hak dan kewajiban bagi setiap individu dalam menciptakan keseimbangan hidup masyarkat, baik dalam bentuk kegiatan produksi maupun konsumsi.
Kebebasan ini akan mendorong masyarakat bekerja dan berproduksi demi tercapainya kemaslahatan hidup masyarakat. Setiap individu dituntut untuk berperilaku, berakhlak secara professional (ihsan,itqan), baik sebagai produsen, konsumen, pegawai swasta, petani, atau pejabat pemerintah. Serta tidak melupakan tanggunjawab sosial berupa zakat,infak dan shadaqah.  Sehingga akan tercipta keadilan distribusi dan pendapata, yang berujung pada keadilan sosial-ekonomi masyarakat.
4.      ekonomi Islam ditandai adanya kepemilikan multijenis
ialah hakikatnya pemilik alam beserta segala isinya hanyalah Allah semata, sedangkan kepemilikan manusia merupakan derivasi atas kepemilikan Allah yang hakiki (istikhlaf).Sehingga harta yang dimiliki manusia merupakan titipan yang suatu saat akan kembali kepada Allah SWT.  Walaupun demikian, manusia tetap diberi kebebasan oleh Allah SWT untuk memberdayakan, mengelola dan                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                memanfaatkan harta benda sesuai dengan ketentuan dan tuntunan dalam Al-Qur’an dan Hadits.
5.         kemaslahatan individu dan masyarakat
  Tidak ada dikotomi antara yang satu dengan yang lainnya, artinya kemaslahatan individu tidak boleh dikorbankan demi kemaslahatan masyarakat, atau sebaliknya.[4]

C.      Keunggulan Sistem Ekonomi Islam
a. Nilai-nilai yang tertanam dalam sistem ekonomi Islam sangat kuat, sehingga setiap pelaku ekonomi dalam menjalankan aktivitasnya tidak akan pernah melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan pencapaian tujuan perekonomian dengan cara-cara yang penuh intrik dan tipu daya. Apabila sistem ekonomi konvensioal baik  kapaitalisme maupun sosialisme menafikan nilai-nilai moral dan agama dalam perekonomiannya maka sistem ekonomi Islam sangat komitmen dan  memegang nilai-nilai tersebut.
b. Sangat memperhatikan kepemilikan individu, namun tetap memberikan  batasan-batasan yang diatur ssesuai syariat Islam. deminian itu karena konsep inti kepemilikan dalam Islam adalah milik sbsolut dari Allah SWT. Dimana manusia hanya diberi amanah untuk mendayagunakannya sesuai dengan kemaslahatan masyarakat.
c. Negara merupakan salah satu institusi penting dalam perekonomian, bahkan ia menempati salah satu posisi sentral di dalamnya. Negara berperan sebagai pembuat kebijakan dan melakukan fugsi pengawasan agar tidak terjadi distorsi di dalam perekonomian dan akan campur tangan apabila telah terjadi distorsi di dalamnya. Hal ini agar kepentingan ekonomi setiap pelaku ekonomi dapat terlindungi.
d. Memiliki sistem yang baik bagi pemerataan dalam distribusi pendapatan melalui instrumen zakat, infak dan shadaqah dari kelompok kaya kepada kelompok miskin. Dengan sistem ini pertentangan antarkelas tidak akan terjadi karena telah terjadi saling pengertian diantara mereka. Instrumen yang built in dalam sestem ini merupakan mekanisme distribusi pendapatan yang tidak terdapat pada sistem ekonomi konvensioal.
e. Setiap individu dalam sistem ekonomi Islam akan termotivasi untuk bekerja keras, Setiap ajaran agama menganfurkan penganutnya untuk bekerja sebagai kunci kesuksesan individu. Berbagai praktik ibadah dalam Islam memotivasi individu untuk bekerja keras seperti zakat dan haji. Keduanya merupakan ibadah yang hanya dapat dilaksanakan oleh orang yang berkecukupan.[5]
     Selain itu adapula keunggulannya yaitu:
a. sistem yang memanfaatkan sumberdaya yang tersedia dan berkecukupan.
b. memiliki hubungan erat dengan fiqih dan perundang-undangan islam.
c. penuh dengan nilai-nilai.
d. melakukan fungsi penjelasan terhadap suatu fakta secara obyektif.
e. di dasarkan pada pandangan-pandangan yang benar terhadap hakekat manusia.
f. menggunakan prinsip tauhid, persaudaraan, kerja dan produktivitas, distribusi pendapatan dan kekayaan merata, kerjasama.
g. bertujuan memberantas kemiskinan, menjaga stabilitas riluang, menegakkan hukum dan ketertibn, menjamin keadilan ekonomi dan siosial, mengharmoniskan hubungan internasional dan menjaga pertahanan negara.[6]
















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
                                   Sistem ekonomi islam adalah suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada ajaran dan nilai-nilai islam, bersumber dari Al-Qur’an, As-Sunnah, ijma dan qiyas. Ini telah dinyatakan dalam surah Almaidah ayat (3). Sistem ekonomi islam memiliki sifat-sifat baik dibandingkan sistem-sistem ekonomi yang lainnya. Karakteristik ekonomi islam ialah sebagai berikut:
Ø  Ekonomi islam adalah menjunjung tinggi prinsip keadilan
Ø  ekonomi Islam terdapat dialektika antara nilai-nilai spiritualisme dan materialisme
Ø  kebebasan ekonomi
Ø  ekonomi Islam ditandai adanya kepemilikan multijenis
Ø  kemaslahatan individu dan masyarakat
keunggulan ekonomi islam ialah sebagai berikut:
Ø  Nilai-nilai yang tertanam dalam sistem ekonomi Islam sangat kuat
Ø  Sangat memperhatikan kepemilikan individu
Ø  Negara merupakan salah satu institusi penting dalam perekonomian
Ø  Memiliki sistem yang baik bagi pemerataan dalam distribusi pendapatan melalui instrumen zakat
Ø  Setiap individu dalam sistem ekonomi Islam akan termotivasi untuk bekerja keras





DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku:
Al-assal Ahmad Muhammad dan fathi Ahmad Abdul Karim, Sistem, prinsip, dan Tujuan Ekonomi Islam. Bandung, Kairo,1999.
Hidayatullah Syarif, Menata Perbankan Syariah di Indonesia. Jakarta, Uin Press, 2009.
Artikel:



















[1]  Ahmad Muhammad Al-‘assal dan Fathi Ahmad Abdul Karim, sistem, prinsip dan tujuan ekonomi islam, (Bandung: kairo, 1999) h. 9
[3] Ibid: ...... h.17
[5] http”//economicvalueoftime.blogspot.co.id/2011/12/apa-saja-keunggulan-sistem-ekonomi.html. (22 september 2015 10:30)
[6] syarif hidayatullah, Menata Perbankan Syariah di Indonesia (Jakarta: Uin Press,2009) h. 14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar