Halaman

Kamis, 19 November 2015

Metode Dan Sikap Ilmiah [Ilmu Alalmiah dasar]

TUGAS TERSTRUKTUR                           DOSEN PENGASUH
    Ilmu Alamiah Dasar              Nauriatul Muhharramah SE.I M.Pd.I

METODE DAN SIKAP ILMIAH


    DISUSUN OLEH:

 ALYA RUMIDA                    / 1501151135
  MAHBUB HUMAIDI           / 1501150135
NOORFITRIANA                  / 1501151034

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
BANJARMASIN
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,  karena atas rahmat-Nya makalah kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul ”Metode dan  Sikap Ilmiah” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Shalawat serta salam tak lupa semoga selalu tercurah keharibaan junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW serta para sahabat, kerabat, keluarga, serta pengikut beliau hingga akhir zaman. 
            Penulis sangat menyadari bahwa tulisan ini jauh dari lengkap dan sempurna, untuk itu kritik dan saran yang edukatif dan konstruktif untuk perbaikan makalah ini sangatlah diharapkan. Terlepas dari segala kelemahan dan kekurangan dari makalah ini, penulis berharap kiranya makalah yang disajikan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.                                                                                                                         



Banjarmasin, September 2015


pemakalah


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................      i
DAFTAR ISI.....................................................................................................     ii
BAB 1       :   PENDAHULUAN......................................................................     1
A.    Latar Belakang......................................................................      1
B.     Rumusan Masalah.................................................................      1
C.     Tujuan...................................................................................      2
BAB II       :   PEMBAHASAN .......................................................................      3
A.    Pengertian  Metode Ilmiah                                                         3
B.     Karakteristik Metode Ilmiah                                                      4
C.     Langkah Pemecahan atau Prosedur Ilmiah                                6
BAB III    :    PENUTUP .................................................................................     8
A.    Kesimpulan ...........................................................................      8
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………    10

 
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Ilmu alamiah dasar merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang pola pikir manusia mulai dari sejarah perkembangan awal hingga pemikiran-pemikiran yang serba maju mulai dari penelitian-penelitian yang masih menggunakan metode-metode zaman dulu hingga menggunakan metode-metode yang sudah canggih. Dalam cabang ilmu alamiah dasar terdapat cabang ilmu yang mempelajari tentang metode-metode atau cara-cara mengetahui penelitian yaitu metode ilmiah atau sikap ilmiah yang didalamnya terdapat metode-metode atau cara-cara penelitian atau sistematika penelitian. Pada uraian dimuka kita telah mengetahui adanya perkembangan pola pikir manusia dimulai dari zaman babylonia (kurang lebih 650 sm) dimana orang percaya pada mitos, ramalan nasib berdasarkan perbintangan. Bahkan percaya adanya banyak dewa, ada dewa angin, dewa matahari, dewa petir dan dewa-dewa lainnya.
Pengetahuan pada manusia yang diperoleh melalui cara ini banyak sekali, yaitu sejak zaman manusia purba sampai sekarang. Banyak pula penemuan hasil “trial dan error” sangat bermanfaat bagi manusia. Misalnya ditemukannya redaman kulit kina untuk obat malaria. Pengetahuan didapat dengan cara-cara tersebut termasuk padagolongan pengetahuan yang tidak ilmiah, pengetahuan dapat dikatakan ilmiah bila pengetahuan memenuhi empat syarat, yaitu:
a.       Obyektif
b.      Metodik
c.       Sistematik
d.      Berlaku umum

B.       Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari metode ilmiah?
2.      Apakah kriteria dari metode ilmiah?
3.      Bagaimanakah langkah pemecahan atau prosedur ilmiah?
C.      Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari metode ilmiah
2.      Untuk mengetahui kriteria dari metode ilmiah
3.      Untuk mengetahui langkah pemecahan atau prosedur ilmiah




























BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Metode Ilmiah
Menurut Almach (1930) dalam Nazir (1988), metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.
Sedangkan menurut Ostle metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.
1.      Hubungan Metode Ilmiah dengan Penelitian
Nazir (1988) menjelaskan, metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisik.ilmuan melakukan observasi serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam.Metode ilmiah boleh dikatakan sebagai suatu pengerjaan terhadap kebenarannya yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh interalasi yang sistematis dari fakta-fakta,maka metode ilmiah berkehendak untuk mencari jawaban tettang fakta-fakta dengan mengunakan pendekatan yang sistematis.karena itu,penelitian dan metode ilmiah,pertayaan-pertanyaan dalam dalam mencari dalil umum akan mudah menjawab seberapa jauh,mengapa begitu,apakah benar,dan sebagainya[1]
2.      Sikap Ilmiah
Salah satu tujuan dalam mempelajari Ilmu Alamiah ada pembentukan sikap ilmiah. Untuk membuat kriteria yang tepat memang sukar, tetapi berdasarkan beberapa literatur dirumuskan sebagai berikut.
a.       Memiliki rasa ingin tahu atau kuriositas yang tinggi dan kemampuan belajar yang besar.
b.      Tidak dapat menerima kebenaran tanpa bukti
c.       Jujur
d.      Terbuka
e.       Toleran
f.       Skeptis
g.      Optimis
h.      Pemberani
i.        Kreatif atau swadaya[2]
Sikap ilmiah dalam ilmu atau ilmu pengetahuan ialah:
a.          Mencintai kebenaran yang obyektif, dan bersikap adil.
b.         Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak absolut.
c.          Tidak percaya pada takhayul, astrologi maupun untung-untungan.
d.         Ingin tahu lebih banyak.
e.          Tidak berpikir secara prasangka.
f.          Tidak percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa adanya bukti-bukti yang nyata.
g.         Optimis, teliti dan berani menyatakan kesimpulan yang menurut keyakinan ilmiahnya adalah benar.[3]
B.     Kriteria Metode Ilmiah
1.      Berdasarkan fakta
keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikumpulkan dan yang dianalisa, haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata. Janganlah penemuan atau pembuktian didasarkan pada daya khayal, kira-kira, legenda-legenda atau kegiatan sejenis.
2.      Bebas dari prasangka
Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan subyektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alasan dan bukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang obyektif.
3.      Menggunakan prinsip analisa
Dalam memahami serta memberi arti terhadap fenomena yang kompleks, harus digunakan prinsip analisa. Semua masalah harus dicari sebab musabab serta pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis.
Fakta yang mendukung tidaklah dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibuat deskripsinya saja.Tetapi semua kejadian harus dicari sebab akibat dengan menggunakan analisis yang tajam.
4.      Menggunakan hipotesa
Dalam metode ilmiah,penelitian harus dituntun dalam proses berpikir dengan menggunakan analisa.Hipotesa harus ada untuk mengonggokan persoalan serta memadu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingian dicapai sehingga hasil yang inggin diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat.Hipotesa merupakan peganggan yang khas dalam menuntun jalan pikiran peneliti.
5.      Menggunakan ukuran objektif
Kerja penelitian dan hasil analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang objektif.Ukuran tidak boleh dengan merasa-rasa atau menuruti hati nurani.
Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara obyektif dengan menggunakan pikiran yang waras.
6.      Menggunakan teknik kuantifikas
Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif yang lazim  digunakan, kecuali untuk atribut-atribut yang tidak dapat kuatifikasi.kecuali untuk atribut-atribut yang  tidak dapat  kuantifikasikan,ohm,kilogram dan sebagainya harus selalu digunakan jauhi ukuran-ukuran seperti: sejauh mata memandang,sehitam aspal,sejauh sebatang rokok,dan sebagainya.kuatifikasi yang mudah adalah dengan mengguakan ukuran nominal,ranking dan rating.[4]

Kreteria atau patokan merupakan suatu rambu-rambu untuk membenarkan benar atau tidak benar atau  tidak benarnya sesuatu masuk status tertentu.pengetahuan masuk ketegori ilmu pengetahuan,bila kreteria berikut dipenuhini yakni: teratur, sistematis, berobjek, bermetode, dan berlaku secara universal.
Ilmu Alamiah mempelajari sebagai suatu di Alam semesta ini sehingga Alam semesta menjadi objek.Oleh karna itu tidak  mungkin Ilmu Alamiah dapat  mencapai seluruh kebenaran mengenai objeknya.[5]
C.    Langkah Pemecahan atau Prosedur Ilmiah
sebagai langkah pemecahan atau prosedur ilmiah dapat rinci sebagai berikut:
1.      penginderaan
Penginderaan merupakan langkah pertama dari metode ilmiah dan sesuatu yang tidak dapat diindera,tidak dapat diselidiki oleh I.A., walaupun peginderaan tidak selalu langsung, tapi efek-efeknya dapat ditujukan melalui alat-alat. Seperti halnya pikiran tidak dapat kita indera secara langsung, tapi efeknya dapat ditujukan dalam bentuk tingkah laku.
2.      Masalah atau problema
Setelah penginderaan dan perenungan dilakukan, maka langkah kedua adalah menemukan masalah. Dengan kata lain adalah membuat pertanyaan: Apakah yang ditemukan dalam penginderaan itu? Mengapa begitu? Bagaimana hal itu terjadi? Dan seterusnya. Penginderaan yang dilakukan oleh orang umum dan oleh ilmuan jelas berbeda, karena ilmuan menunjukkan kuriositas tinggi. Pertanyaan-pertanyaan seperti tersebut diatas hendaknya relevan dan dapat diuju dan pengujiannya jelas memerlukan teknik yang akurat.
3.      Hipotesis
Pertanyaan yang tepat akan melahirkan suatu jawaban dan jawaban itu bersifat sementarayang berupakan suatu dugaan. Dalam I.A .
4.      Eksperimen
Eksperimen atau percobaan merupakan langkah ilmiah keempat. Pada titik ini I.A. dan non-I-A. Dapat dipisahkan secara sempurna.
5.      Teori
Bukti eksperimen merupakan dasar langkah ilmiah berikutnya yaitu teori. Apabila suatu hipotesis telah didukung oleh bukti atau data yang meyakinkan dan bukti itu diperoleh dari berbagai eksperimen yang dilakukan dilaboratorium, dimana eksperimen itu dilakukan oleh berbagai peneliti dan bukti-bukti itu menunjukkan hal yang dapat dipercaya dan valid, walaupun dengan keterbatasan tertentu,maka disusun suatu teori.[6]




















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Metode Ilmiah merupakan suatu proses keilmuan dalam memperoleh pengetahuan secara sistematatis berdasarkan bukti yang nyata guna memperoleh penyelesaian dari permasalahan yang sedang dihadapi.  Proses keilmuan dilakukan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisik.  Sistematis disini memiliki arti bahwa dalam usaha menemukan kebenaran dan menjabarkan pengetahuan yang diperoleh menggunakan langkah-langkah tertentu yang teratur dan terarah sehingga menjadi suatu keseluruhan yang terpadu. 
Metode Ilmiah menggunakan langkah-langkah yang sistematis dan terkontrol.  Pelaksanaan metode ilmiah ini meliputi enam tahap, yaitu  :
1.      Mengadakan penelitian lalu merumuskan masalah,
2.      Mengumpulkan data- data atau keterangan yang ada,
3.      Menyusun hipotesis atau hipotesa,
4.      Menguji hipotesis atau hipotesa dengan melakukan percobaan atau penelitian,
5.      Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistik untuk menghasilkan kesimpulan, dan
6.      Menguji kesimpulan.

Tujuan dalam mempelajari metode ilmiah adalah salah satu bentuk harapan untuk masa depan.  Oleh karena itu, dalam penulisan ilmiah kita tidak diperbolehkan asal menulis atau mengindahkan kaidah-kaidah dalam penulisan ilmiah.  Dalam penulisan ilmiah, kita harus mempunyai metode agar tulisan dapat dipahami dan dimengerti oleh pembaca dikemudian hari.  Berikut beberapa tujuan dalam mempelajari metode ilmiah  :
a.       Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara sistematis,
b.      Meningkatkan keterampilan dalam menulis berbagai karya tulis, dan
c.       Meningkatkan pengetahuan tentang mekanismen penulisan karangan ilmiah.

Selain tujuan, terdapat pula manfaat yang diperoleh dari metode ilmiah.  Berikut manfaat dari metode ilmiah :
1.      Untuk menghasilkan penemuan berguna,
2.      Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
3.      Untuk memecahkan suatu masalah dengan penalaran, dan
4.      Untuk mengungkapkan kembali rahasia alam yang belum terungkap.

Kriteria Metode Ilmiah supaya dapat digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut  :
a.       Berdasarkan fakta,
b.      Bebas dari prasangka,
c.       Menggunakan prinsip analisa, dan
d.      Menggunakan hipotesa.
Langkah pemecahan atau prosedul ilmiah ialah:
a.       penginderaan
b.      masalah atau problema
c.       hipotetis
d.      eksperimen
e.       teori










DAFTAR PUSTAKA

Tanzeh, Ahmad, Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta, penerbit TERAS, 2009.
Jasin, Maskoeri, Ilmu Dasar Alamiah. Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2002.
Ali, Abdullah dan Eny Rahma, Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta, Bumi Arkasa, 1991.













[1] Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: penerbit TERAS, 2009) h. 4
[2] Drs. Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah dasar (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002) h. 10
[3] Drs. Abdullah ali dan Ir. Eny Rahma, Ilmu Alamiah Dasar, (jakarta: Bumi Arkasa, 1991) h. 17

[4] Ibid h. 5
[5]Drs. Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah dasar (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002) h. 10
[6]  Ibid h. 12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar