TUGAS
TERSTRUKTUR DOSEN PENGASUH
Ilmu Alamiah Dasar Nauriatul Muhharramah SE.I M.Pd.I
DISUSUN OLEH:
ALYA RUMIDA
/ 1501151135
MAHBUB
HUMAIDI / 1501150135
NOORFITRIANA
/ 1501151034
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI
FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
BANJARMASIN
2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya makalah kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul ”Metode dan Sikap Ilmiah” sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Shalawat
serta salam tak lupa semoga selalu tercurah keharibaan junjungan kita Nabi
besar Muhammad SAW serta para sahabat, kerabat, keluarga, serta pengikut
beliau hingga akhir zaman.
Penulis
sangat menyadari bahwa tulisan ini jauh dari lengkap dan sempurna, untuk itu
kritik dan saran yang edukatif dan konstruktif untuk perbaikan makalah ini
sangatlah diharapkan. Terlepas dari segala kelemahan dan kekurangan dari
makalah ini, penulis berharap kiranya makalah yang disajikan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Banjarmasin, September 2015
pemakalah
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR
ISI.....................................................................................................
ii
BAB 1 : PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN ....................................................................... 3
A. Pengertian Metode Ilmiah 3
B. Karakteristik
Metode Ilmiah 4
C.
Langkah Pemecahan
atau Prosedur Ilmiah 6
BAB III : PENUTUP ................................................................................. 8
A.
Kesimpulan ........................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 10
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ilmu alamiah dasar merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang
pola pikir manusia mulai dari sejarah perkembangan awal hingga
pemikiran-pemikiran yang serba maju mulai dari penelitian-penelitian yang masih
menggunakan metode-metode zaman dulu hingga menggunakan metode-metode yang
sudah canggih. Dalam cabang ilmu alamiah dasar terdapat cabang ilmu yang
mempelajari tentang metode-metode atau cara-cara mengetahui penelitian yaitu
metode ilmiah atau sikap ilmiah yang didalamnya terdapat metode-metode atau cara-cara
penelitian atau sistematika penelitian. Pada uraian dimuka kita telah
mengetahui adanya perkembangan pola pikir manusia dimulai dari zaman babylonia
(kurang lebih 650 sm) dimana orang percaya pada mitos, ramalan nasib
berdasarkan perbintangan. Bahkan percaya adanya banyak dewa, ada dewa angin,
dewa matahari, dewa petir dan dewa-dewa lainnya.
Pengetahuan pada manusia yang diperoleh melalui cara ini banyak
sekali, yaitu sejak zaman manusia purba sampai sekarang. Banyak pula penemuan
hasil “trial dan error” sangat bermanfaat bagi manusia. Misalnya ditemukannya
redaman kulit kina untuk obat malaria. Pengetahuan didapat dengan cara-cara
tersebut termasuk padagolongan pengetahuan yang tidak ilmiah, pengetahuan dapat
dikatakan ilmiah bila pengetahuan memenuhi empat syarat, yaitu:
a.
Obyektif
b.
Metodik
c.
Sistematik
d.
Berlaku umum
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian
dari metode ilmiah?
2. Apakah kriteria
dari metode ilmiah?
3. Bagaimanakah
langkah pemecahan atau prosedur ilmiah?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian dari metode ilmiah
2.
Untuk mengetahui kriteria dari metode ilmiah
3.
Untuk mengetahui langkah pemecahan atau prosedur ilmiah
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Metode Ilmiah
Menurut Almach (1930) dalam Nazir (1988), metode ilmiah adalah cara
menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan
kebenaran.
Sedangkan menurut Ostle metode ilmiah adalah pengejaran terhadap
sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.
1.
Hubungan Metode Ilmiah dengan Penelitian
Nazir (1988) menjelaskan, metode ilmiah atau proses ilmiah
merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis
berdasarkan bukti fisik.ilmuan melakukan observasi serta membentuk hipotesis
dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam.Metode ilmiah boleh dikatakan
sebagai suatu pengerjaan terhadap kebenarannya yang diatur oleh
pertimbangan-pertimbangan logis.karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh
interalasi yang sistematis dari fakta-fakta,maka metode ilmiah berkehendak
untuk mencari jawaban tettang fakta-fakta dengan mengunakan pendekatan yang
sistematis.karena itu,penelitian dan metode ilmiah,pertayaan-pertanyaan dalam
dalam mencari dalil umum akan mudah menjawab seberapa jauh,mengapa
begitu,apakah benar,dan sebagainya[1]
2.
Sikap Ilmiah
Salah satu tujuan dalam mempelajari Ilmu Alamiah ada pembentukan
sikap ilmiah. Untuk membuat kriteria yang tepat memang sukar, tetapi
berdasarkan beberapa literatur dirumuskan sebagai berikut.
a.
Memiliki rasa ingin tahu atau kuriositas yang tinggi dan kemampuan
belajar yang besar.
b.
Tidak dapat menerima kebenaran tanpa bukti
c.
Jujur
d.
Terbuka
e.
Toleran
f.
Skeptis
g.
Optimis
h.
Pemberani
i.
Kreatif atau swadaya[2]
Sikap ilmiah dalam ilmu atau ilmu pengetahuan ialah:
a.
Mencintai kebenaran yang obyektif, dan bersikap adil.
b.
Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak absolut.
c.
Tidak percaya pada takhayul, astrologi maupun untung-untungan.
d.
Ingin tahu lebih banyak.
e.
Tidak berpikir secara prasangka.
f.
Tidak percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa adanya
bukti-bukti yang nyata.
g.
Optimis, teliti dan berani menyatakan kesimpulan yang menurut
keyakinan ilmiahnya adalah benar.[3]
B.
Kriteria Metode Ilmiah
1.
Berdasarkan fakta
keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik
yang akan dikumpulkan dan yang dianalisa, haruslah berdasarkan fakta-fakta yang
nyata. Janganlah penemuan atau pembuktian didasarkan pada daya khayal,
kira-kira, legenda-legenda atau kegiatan sejenis.
2.
Bebas dari prasangka
Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan
jauh dari pertimbangan subyektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan
alasan dan bukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang obyektif.
3.
Menggunakan prinsip analisa
Dalam memahami serta memberi arti terhadap fenomena yang kompleks,
harus digunakan prinsip analisa. Semua masalah harus dicari sebab musabab serta
pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis.
Fakta
yang mendukung tidaklah dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibuat
deskripsinya saja.Tetapi semua kejadian harus dicari sebab akibat dengan
menggunakan analisis yang tajam.
4.
Menggunakan hipotesa
Dalam metode
ilmiah,penelitian harus dituntun dalam proses berpikir dengan menggunakan
analisa.Hipotesa harus ada untuk mengonggokan persoalan serta memadu jalan
pikiran ke arah tujuan yang ingian dicapai sehingga hasil yang inggin diperoleh
akan mengenai sasaran dengan tepat.Hipotesa merupakan peganggan yang khas dalam
menuntun jalan pikiran peneliti.
5.
Menggunakan ukuran objektif
Kerja
penelitian dan hasil analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang
objektif.Ukuran tidak boleh dengan merasa-rasa atau menuruti hati nurani.
Pertimbangan-pertimbangan
harus dibuat secara obyektif dengan menggunakan pikiran yang waras.
6.
Menggunakan teknik kuantifikas
Dalam
memperlakukan data ukuran kuantitatif yang lazim digunakan, kecuali untuk atribut-atribut yang
tidak dapat kuatifikasi.kecuali untuk atribut-atribut yang tidak dapat
kuantifikasikan,ohm,kilogram dan sebagainya harus selalu digunakan jauhi
ukuran-ukuran seperti: sejauh mata memandang,sehitam aspal,sejauh sebatang
rokok,dan sebagainya.kuatifikasi yang mudah adalah dengan mengguakan ukuran
nominal,ranking dan rating.[4]
Kreteria atau
patokan merupakan suatu rambu-rambu untuk membenarkan benar atau tidak benar
atau tidak benarnya sesuatu masuk status
tertentu.pengetahuan masuk ketegori ilmu pengetahuan,bila kreteria berikut
dipenuhini yakni: teratur, sistematis, berobjek, bermetode, dan berlaku secara
universal.
Ilmu Alamiah
mempelajari sebagai suatu di Alam semesta ini sehingga Alam semesta menjadi
objek.Oleh karna itu tidak mungkin Ilmu
Alamiah dapat mencapai seluruh kebenaran
mengenai objeknya.[5]
C.
Langkah Pemecahan atau Prosedur Ilmiah
sebagai langkah
pemecahan atau prosedur ilmiah dapat rinci sebagai berikut:
1.
penginderaan
Penginderaan merupakan langkah pertama dari metode ilmiah dan
sesuatu yang tidak dapat diindera,tidak dapat diselidiki oleh I.A., walaupun
peginderaan tidak selalu langsung, tapi efek-efeknya dapat ditujukan melalui
alat-alat. Seperti halnya pikiran tidak dapat kita indera secara langsung, tapi
efeknya dapat ditujukan dalam bentuk tingkah laku.
2.
Masalah atau problema
Setelah penginderaan dan perenungan dilakukan, maka langkah kedua
adalah menemukan masalah. Dengan kata lain adalah membuat pertanyaan: Apakah
yang ditemukan dalam penginderaan itu? Mengapa begitu? Bagaimana hal itu
terjadi? Dan seterusnya. Penginderaan yang dilakukan oleh orang umum dan oleh
ilmuan jelas berbeda, karena ilmuan menunjukkan kuriositas tinggi.
Pertanyaan-pertanyaan seperti tersebut diatas hendaknya relevan dan dapat diuju
dan pengujiannya jelas memerlukan teknik yang akurat.
3.
Hipotesis
Pertanyaan yang tepat akan melahirkan suatu jawaban dan jawaban itu
bersifat sementarayang berupakan suatu dugaan. Dalam I.A .
4.
Eksperimen
Eksperimen atau percobaan merupakan langkah ilmiah keempat. Pada
titik ini I.A. dan non-I-A. Dapat dipisahkan secara sempurna.
5.
Teori
Bukti eksperimen merupakan dasar langkah ilmiah berikutnya yaitu
teori. Apabila suatu hipotesis telah didukung oleh bukti atau data yang
meyakinkan dan bukti itu diperoleh dari berbagai eksperimen yang dilakukan
dilaboratorium, dimana eksperimen itu dilakukan oleh berbagai peneliti dan
bukti-bukti itu menunjukkan hal yang dapat dipercaya dan valid, walaupun dengan
keterbatasan tertentu,maka disusun suatu teori.[6]
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Metode Ilmiah merupakan
suatu proses keilmuan dalam memperoleh pengetahuan secara sistematatis
berdasarkan bukti yang nyata guna memperoleh penyelesaian dari permasalahan
yang sedang dihadapi. Proses keilmuan dilakukan untuk memperoleh
pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisik. Sistematis disini
memiliki arti bahwa dalam usaha menemukan kebenaran dan menjabarkan pengetahuan
yang diperoleh menggunakan langkah-langkah tertentu yang teratur dan terarah
sehingga menjadi suatu keseluruhan yang terpadu.
Metode Ilmiah menggunakan langkah-langkah yang sistematis dan terkontrol.
Pelaksanaan metode ilmiah ini meliputi enam tahap, yaitu :
1. Mengadakan penelitian
lalu merumuskan masalah,
2. Mengumpulkan data- data
atau keterangan yang ada,
3. Menyusun hipotesis atau
hipotesa,
4. Menguji hipotesis atau
hipotesa dengan melakukan percobaan atau penelitian,
5. Mengolah data (hasil)
percobaan dengan menggunakan metode statistik untuk menghasilkan kesimpulan,
dan
6. Menguji kesimpulan.
Tujuan dalam
mempelajari metode ilmiah adalah salah satu bentuk harapan untuk masa
depan. Oleh karena itu, dalam penulisan ilmiah kita tidak diperbolehkan
asal menulis atau mengindahkan kaidah-kaidah dalam penulisan ilmiah.
Dalam penulisan ilmiah, kita harus mempunyai metode agar tulisan dapat dipahami
dan dimengerti oleh pembaca dikemudian hari. Berikut beberapa tujuan
dalam mempelajari metode ilmiah :
a. Meningkatkan
keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara sistematis,
b. Meningkatkan
keterampilan dalam menulis berbagai karya tulis, dan
c. Meningkatkan
pengetahuan tentang mekanismen penulisan karangan ilmiah.
Selain tujuan, terdapat
pula manfaat yang diperoleh dari metode ilmiah. Berikut manfaat dari
metode ilmiah :
1. Untuk menghasilkan
penemuan berguna,
2. Untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan,
3. Untuk memecahkan suatu
masalah dengan penalaran, dan
4. Untuk mengungkapkan
kembali rahasia alam yang belum terungkap.
Kriteria Metode Ilmiah
supaya dapat digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
a. Berdasarkan fakta,
b. Bebas dari prasangka,
c. Menggunakan prinsip
analisa, dan
d. Menggunakan hipotesa.
Langkah pemecahan atau prosedul ilmiah ialah:
a.
penginderaan
b. masalah atau problema
c. hipotetis
d. eksperimen
e. teori
DAFTAR
PUSTAKA
Tanzeh, Ahmad, Pengantar
Metode Penelitian. Yogyakarta, penerbit TERAS, 2009.
Jasin,
Maskoeri, Ilmu Dasar Alamiah. Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2002.
Ali, Abdullah
dan Eny Rahma, Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta, Bumi Arkasa, 1991.
[1] Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta:
penerbit TERAS, 2009) h. 4
[2] Drs. Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah dasar (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2002) h. 10
[3] Drs. Abdullah ali dan Ir. Eny Rahma, Ilmu Alamiah Dasar,
(jakarta: Bumi Arkasa, 1991) h. 17
[5]Drs. Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah dasar (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2002) h. 10
[6] Ibid h. 12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar