Halaman

Minggu, 13 Desember 2015

Pedoman Penulisan Skripsi IAIN Antasari Banjarmasin


pedoman penulisan skripsi IAIN Antasari Banjarmasin


BAB I

PENDAHULUAN

A.Dasar Pemikiran

Visi IAIN Antasari tahun 2001-2010 adalah menjadi perguruan tinggi Islam terdepan dalam aspek informasi ilmiah keislaman kawasan Kalimantan; pembangunan regional yang bernuansa keagamaan; keunggulan intelektual, moderat dan menguasai pengetahuan klasik serta mutakhir; komitmen kehidupan yang islami; kemantapan akidah, akhlak dan amal menuju masyarakat yang bahagia, damai dan sejahtera.
Untuk mewujudkan visi tersebut, diperlukan dukungan suprastruktur, manajemen, SDM dan infrastruktur kelembagaan yang berkualitas dan selalu menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Salah satu wujud suprastruktur lembaga bagi sebuah perguruan tinggi yang vital dan strategis adalah dalam bentuk pedoman-pedoman akademis, diantaranya adalah pedoman penulisan karya ilmiah mahasiswa, seperti, skripsi dan makalah sebagai prasyarat bagi mahasiswa untuk menyelesaikan studinya di IAIN Antasari.
Selama ini, penulisan dan ujian skripsi bagi mahasiswa diatur dan dipandu dengan Pedoman Penulisan dan Ujian Skripsi berdasarkan SK Rektor IAIN Antasari Nomor 89 tahun 1995. Setelah berjalan selama kurang lebih 10 tahun, pedoman tersebut dinilai sudah tidak memadai lagi dilihat dari perkembangan metodologi maupun disiplin-disiplin ilmu bagi IAIN.
Pedoman baru ini diharapkan dapat memberikan arahan dan rambu-rambu dalam rangka meningkatkan bentuk karya ilmiah dan pengembangan kultur ilmiah yang kondusif bagi IAIN Antasari di masa yang akan datang.

B.Bentuk Karya Ilmiah

Bentuk karya ilmiah yang dapat dipilih oleh mahasiswa IAIN Antasari dalam menyelesaikan tugas akhir akademis sebagai prasyarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan program strata satu (S-1) pada IAIN Antasari adalah skripsi atau makalah. Pilihan bentuk karya ilmiah bagi mahasiswa diatur dalam pedoman ini.

C.Arah Pengembangan

Penelitian dan pengkajian bagi mahasiswa dalam wujud skripsi atau makalah di lingkungan IAIN Antasari Banjarmasin diarahkan kepada:
1.Pengembangan ilmu-ilmu keislaman dan disiplin-disiplin ilmu yang selaras dengan Tri Dharma IAIN Antasari Banjarmasin.
2.Pembekalan kemampuan metodologis, pembentukan karakter ilmiah, dan komitmen nilai-nilai ilahiyah.
3.Pembentukan kultur akademis yang produktif dan kondusif di IAIN Antasari Banjarmasin.

BAB II

PROPOSAL SKRIPSI

A.Pengertian Proposal
Proposal adalah suatu usulan penyusunan skripsi mengenai pokok masalah tertentu dalam bidang keilmuan yang dikembangkan oleh setiap fakultas.
B.Pengajuan Proposal
1.Mahasiswa yang akan menulis skripsi terlebih dahulu harus mengajukan proposal ke Fakultas untuk memperoleh persetujuan. Prosedur pengajuan proposal diatur oleh Fakultas masing-masing;
2.Mahasiswa boleh mengajukan proposal skripsi apabila sudah memenuhi syarat sebagai berikut:
1)Sudah menyelesaikan mata kuliah minimal 100 sks;
2)Sudah lulus mata kuliah Metodologi Riset;
3.Proposal skripsi yang diajukan sekurang-kurangnya memuat:
1)Halaman judul;
2)Outline skripsi sementara;
3)Latar Belakang dan Penegasan Judul;
4)Rumusan Masalah;
5)Tujuan Penelitian;
6)Kegunaan/Signifikansi Penelitian;
7)Alasan memilih judul;
8)Sistematika Penulisan;
9)Metode Penelitian;
10)Daftar pustaka sementara;
C.Seminar proposal
1.Seminar proposal adalah suatu forum yang membahas tentang rencana penyusunan skripsi dalam rangka memperoleh masukan untuk kesempurnaan dan kelancaran penulisan;
2.Seminar proposal diatur dan dilaksanakan oleh fakultas masing-masing;
3.Mahasiswa yang akan melaksanakan seminar proposal harus pernah mengikuti seminar proposal sebelumnya sekurang-kurangnya 1 kali sebagai Pembahas Utama dan 5 kali sebagai Pembahas Umum;
4.Seminar Proposal dihadiri oleh Moderator dari unsur fakultas, Pembimbing I dan/atau Pembimbing II, 1 orang Pembahas Utama dansekurang-kurangnya 5 orang Pembahas Umum dari kalangan mahasiswa;

2
 

BAB III

PENULISAN SKRIPSI

A.Sistematika Penulisan

Skripsi adalah sebuah karya ilmiah yang ditulis seorang mahasiswa program sarjana (S-1) dari hasil penelitian yang meliputi antara lain: masalah, landasan teori, metode, data dan analisis.
2.Muatan Skripsi
Secara umum, skripsi terdiri atas tiga bagian: bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.
a.Bagian awal, terdiri atas:
1)Halaman Sampul
2)Halaman Judul
3)Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan
4)Halaman Persetujuan
5)Halaman Pengesahan
6)Halaman Abstrak
7)Halaman Motto dan/atau Kata Persembahan (jika ada)
8)Halaman Kata Pengantar
9)Halaman Daftar Isi
10)Halaman Daftar Tabel (jika ada)
11)Halaman Daftar Gambar, Grafik, Diagram, Lukisan, dan Peta (jika ada)
12)Halaman Daftar Lampiran (jika ada)
b.Bagian isi
Penelitian Lapangan, berisi:
1)Bab I, Pendahuluan, meliputi:
a)Latar Belakang Masalah
b)Rumusan Masalah
c)Definisi Operasional dan Lingkup Pembahasan
d)Tujuan Penelitian
e)Kegunaan (Signifikansi) Penelitian
f)Anggapan Dasar dan Hipotesis (jika diperlukan)
g)Kerangka Pemikiran
h)Sistematika Penulisan
2)Bab II, Landasan Teori/Tinjauan Pustaka
3)Bab III, Metode Penelitian, meliputi:
a)Jenis dan Pendekatan
b)Desain Penelitian
c)Objek Penelitian
d)
3
 
Subjek Penelitian atau Populasi dan Sampel
e)Data dan Sumber Data
f)Teknik Pengumpulan Data
g)Desain Pengukuran (Khusus Penelitian Kuantitatif)
h)Teknik Analisis Data
4)Bab IV, Penyajian Data dan Analisis, meliputi:
a)Deskripsi Data/Fakta
b)Analisis Data dan/atau Pembahasan
5)Bab V, Penutup, meliputi:
a)Simpulan
b)Saran
Penelitian Pustaka, berisi:
1)Bab I, Pendahuluan, meliputi:
a)Latar Belakang Masalah
b)Rumusan Masalah
c)Definisi Operasional dan Lingkup Pembahasan
d)Tujuan Penelitian
e)Kegunaan (Signifikansi) Penelitian
f)Kajian/Tinjauan Pustaka
g)Metode Penelitian.
h)Sistematika Penulisan
2)Bab II, Materi Utama, meliputi: Postulasi Sumber, Interpretasi, Konseptualisasidan Analisis. Bab ini dapat disusun lebih dari 1 bab jika diperlukan.
3)Bab III, Penutup, meliputi:
Penelitian Laboratorium, berisi:
1)Bab I, Pendahuluan, meliputi:
2)Bab II, Kajian/Tinjauan Pustaka
a)Pendekatan dan Metode
b)Desain Penelitian
c)Objek Penelitian
d)Perlakuan (Treatment)
e)Subjek Penelitian (Responden, Kep)
f)Pengukuran (Pretest, Posttest)
g)Analisis Data
a)Simpulan
b)Saran (jika ada)
c.Bagian Akhir, terdiri atas:
3.Penjelasan Unsur-unsur Muatan Skripsi
a.Bagian Awal
1)Halaman Sampul, berisi:
a)Judul skripsi
b)Logo IAIN Antasari dengan diameter 3 cm
c)Kata oleh
d)Nama penulis
e)Nama Institut
f)Tempat
g)Tahun lulus ujian (Masehi dan Hijriyah)
Pada halaman sampul semua huruf ditulis dengan huruf kapital. Komposisi huruf dan tataletak masing-masing bagian diatur secara simetris, rapi, dan serasi. Jarak antarbaris adalah 1 spasi. Pemenggalan kata harus memperhatikan aspek makna. Bidang pengetikan tidak melebihi batas margin yang telah ditentukan. Ukuran huruf yang dapat digunakan adalah12-16 point. Lihat lampiran 1
2)Halaman Judul, berisi:
a)Judul skripsi
b)Kata “skripsi”
c)Teks peruntukan skripsi (Diajukan Kepada Fakultas ……..…Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana ………....)
d)Kata “oleh”
e)Nama penulis
f)NIM
g)Nama Institut
h)Nama Fakultas
i)Nama Jurusan/Program Studi
j)Tempat
k)Tahun lulus ujian (Masehi dan Hijriyah)
Pada halaman judul, judul skripsi, nama Institut, Fakultas, Jurusan dan tempatditulis dengan huruf kapital. Sedangkan anak judul skripsi (jika ada), kata skripsi, teks peruntukkan skripsi dan nama penulis ditulis dengan kapitalisasi, yaitu hanya setiap huruf awal kata saja yang ditulis dengan huruf kapital. Lihat lampiran 2
1.“PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN”
2.Identitas penulis
3.Teks pernyataan keaslian tulisan
4.Tempat dan tanggal
5.Tanda tangan
6.Nama terang
Halaman ini diawali dengan kalimat “PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN” yang ditulis dengan huruf kapital simetris di atas bidang pengetikan tanpa titik, disusul dengan pencantuman identitas penulis (nama, NIM, Jurusan/Program Studi dan Fakultas), teks pernyataan keaslian tulisan, tempat dan tanggal dibuatnya pernyataan, tanda tangan penulis dan nama terang.Lihat lampiran 3
4)Halaman Persetujuan Pembimbing, berisi:
a)Kata “PERSETUJUAN”;
b)Judul skripsi;
c)Nama mahasiswa;
d)NIM;
e)Jurusan/Program Studi;
f)Fakultas;
g)Kalimat persetujuan;
h)Tempat dan tanggal persetujuan;
i)Tanda tangan Pembimbing I dan Pembimbing II;
j)Nama pembimbing I dan Pembimbing II;
k)NIP Pembimbing I dan Pembimbing II (jika PNS);
l)Tanda tangan Ketua Jurusan/Program Studi;
m)Nama Ketua Jurusan/Program Studi;
n)NIP Ketua Jurusan/Program Studi;
Halaman ini diawali dengan kata PERSETUJUAN yang ditulis dengan huruf kapital, simetris di atas bidang pengetikan tanpa titik. Disusul dengan pencantuman judul skripsi, nama mahasiswa, NIM, jurusan/program studi, fakultas, teks persetujuan, tempat dan tanggal persetujuan, tanda tangan, nama dan NIP pembimbing, tanda tangan, nama dan NIP ketua jurusan/program studi.Lihat lampiran 4
5)Halaman pengesahan, berisi:
a)Kata “PENGESAHAN”
b)Judul skripsi
c)Nama
d)NIM
e)Keterangan tentang hari, tanggal dan tahun dilaksanakan ujian berikut predikat kelulusan.
f)Tanda tangan dekan
g)Nama lengkap dekan (termasuk gelar akademik),
h)NIP dekan.
i)Nama lengkap (gelar akademik), NIP dan tanda tangan Tim Penguji
Halaman ini dimulai dengan kata PENGESAHAN yang ditulis dengan huruf kapital simetris di atas bidang pengetikan tanpa titik. Disusul dengan keterangan hari dan tanggal ujian berikut predikat kelulusannya, tanda tangan, nama dan NIP dekan yang diikuti nama dan NIP tim penguji. Lihat lampiran 5
6)Halaman abstrak, berisi:
a)Kata “ABSTRAK”
b)Identitas skripsi (memuat: nama penulis, tahun lulus, judul, kata skripsi, jurusan/program studi, fakultas dan nama pembimbing)
c)Intisari skripsi secara menyeluruh, singkat dan padat (maksimal terdiri atas 200 kata), memuat: tujuan, metode dan temuan
Kata abstrak ditulis di tengah halaman dengan huruf kapital, simetris di atas bidang pengetikan tanpa titik. Identitas skripsi ditulis dengan jarak 2 spasi dari kata abstrak. Urutannya dimulai dengan nama penulis tanpa gelar dicetak tebal (bold) dan diakhiri titik. Tahun lulus setelah nama diakhiri dengan titik. Judul dicetak miring diakhiri dengan titik. Kata skripsi ditulis setelah judul dan diakhiri dengan koma, diikuti dengan jurusan/program studi dan fakultas diakhiri dengan titik. Nama pembimbing I dan II lengkap dengan gelar akademiknya. Identitas skripsi ditulis dengan spasi tunggal dimulai dari batas margin, sedangkan baris selanjutnya dimulai 1,2 cm dari batas margin.
Teks abstrak diawali dengan alinea, 2 spasi setelah identitas. Dalam teks disajikan secara padat intisari skripsi yang meliputi tujuan, metode dan temuan. Jarak antarbaristeks adalah 1 spasi. Lihat lampiran 6
7)Halaman motto dan/atau kalimat persembahan (jika ada)
8)Halaman kata pengantar, berisi:
1.“Kata Pengantar
2.“Basmalah, Hamdalah dan Shalawat dalam bahasa dan huruf Arab.
3.Ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang turut memberikan dukungan atas selesainya penulisan skripsi. Ucapan terima kasih dapat ditujukan kepada lembaga dan/atau perorangan.
Kata kata pengantar ditulis dengan huruf kapital, simetris di atas bidang pengetikan tanpa titik. Jarak antarbaristeks kata pengantar adalah 2 spasi.Pada bagian akhir teks di pojok kanan bawah diberi keterangan tempat dan tanggal skripsi ditulis, dan diakhiri dengan kata “Penulis” tanpa menyebut nama.
9)Halaman daftar isi, berisi:
1.“DAFTAR ISI” ditulis dengan huruf kapital, simetris di atas bidang pengetikan tanpa titik.
2.Keterangan secara rinci dan sistematis kandungan skripsi. Pada bagian ini dicantumkan judul bab, subbab dan anak subbab, masing-masing diberi nomor urut dan nomor halaman yang memuatnya dan disusun sesuai peringkat urutan munculnya. Seluruh judul bab dan subnya yang ada dihubungkan dengan titik-titik ke nomor halaman. Semua judul bab ditulis dengan huruf kapital, sedangkan judul subbab dan judul anak subbab ditulis dengan kapitalisasi. Jarak antarbaris 1 spasi, kecuali antar tiap-tiap bab berjarak 2 spasi.
10)Halaman daftar tabel, beisi:
1.“DAFTAR TABEL” ditulis dengan huruf kapital, simetris di atas bidang pengetikan tanpa titik.
2.Judul-judul tabel ditulis dengan huruf kapital, masing-masing diberi nomor urut dan nomor halaman. Jarak antarbarisadalah 2 spasi.
Daftar tabel ini perlu dibuat, jika dalam skripsi terdapat lebih dari 5 buah tabel. Lihat lampiran 7
11)Halaman daftar gambar, grafik, diagram, lukisan, dan peta, disusun seperti halnya penyusunan daftar tabel, sementara isinya memuat judul-judul yang berkaitan dengan gambar, diagram, lukisan, dan peta.
12)Halaman daftar lampiran, disusun seperti halnya penyusunan daftar tabel, sementara isinya memuat judul-judul yang berkaitan dengan lampiran.
b.Bagian Isi
1)Pendahuluan
a)Latar Belakang Masalah
Latar belakang merupakan esai argumentatif yang memuat fenomena yang akan diamati (hasil survey sementara di lapangan), deskripsi teoritis singkat dan celah-celah masalah yang akan diteliti. Masalah dalam hal ini dapat diartikan sebagai suatu kesenjangan antara konsep atau teori (das sollen) dengan kenyataan yang ada (das sein).
b)Rumusan Masalah atau Pokok Masalah
Rumusan masalah atau pokok masalah dimaksudkan untuk memberi informasi tentang masalah mendasar yang akan dibahas. Rumusan masalah atau pokok masalah biasanya dituangkan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang mengandung masalah.
c)Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian menegaskan apa yang akan dicapai atau diperoleh dari penelitian, terkait dengan masalah yang akan diteliti. Jadi suatu hal yang diperoleh setelah penelitian tidak lain adalah jawaban atas permasalahan yang diajukan.
d)Definisi Operasional dan Lingkup Pembahasan
Definisi operasional dan lingkup pembahasan dimaksudkan untuk memberikan penjelasan tentang pengertian yang terkandung dalam judul penelitian. Definisi operasional mengemukakan konsep-konsep dasar (substantif) ke dalam definisi yang mengandung sejumlah indikator atau karakteristik operasional, sehingga tidak terjadi penafsiran yang keliru dalam memahami maksud dari judul yang ada. Oleh karena itu, dalam mengemukakan Definisi Operasional dan Lingkup Pembahasan hendaknya memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut:
(1)Kata-kata yang sudah dipahami dan disepakati pengertiannya tidak perlu lagi dijelaskan.
(2)Definisi operasional ini merupakan rumusan yang lebih konkrit dan operasional serta dijabarkan ke dalam petunjuk-petunjuk dan indikator-indikator tertentu yang bisa diukur secara empiris.
(3)Susunlah definisi operasinal tersebut secara sistematis, ringkas, tapi mencakup.
e)Kegunaan (Signifikansi) Penelitian
Pada bagian ini dipaparkan secara spesifik kegunaan yang hendak dicapai meliputi:
(1)Aspek teoritis (keilmuan) dengan menyebutkan kegunaan teoritis apa yang dapat dicapai dari masalah yang diteliti.
(2)Aspek praktis (guna laksana) dengan menyebutkan kegunaan apa yang dapat dicapai dari penerapan pengetahuan yang dihasilkan penelitian.
f)Anggapan Dasar dan Hipotesis
Anggapan dasar suatu penelitian adalah sesuatu yang dijadikan pijakan/titik tolak dalam melaksanakan penelitian. Anggapan dasar tidak dipersoalkan lagi kebenarannya, karena ia sudah diterima oleh umum.
Sedangkan hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah-masalah yang diajukan dalam penelitian. Walaupun demikian tidak semua penelitian kuantitatif memerlukan hipotesis. Penelitian kuantitatif yang bersifat eksploratif dan deskriptif biasanya tidak memerlukan hipotesis.
g) Kajian/Tinjauan Pustaka
Pada bagian ini dipaparkan tentang hasil penelusuran (review) terhadap bahan-bahan pustaka, baik bahan pustaka yang berisi konseptual (memuat teori atau konsep), atau bahan pustaka yang memuat hasil-hasil penelitian terdahulu.
Kajian/tinjauan pustaka pada dasarnya berisi hasil kajian kepustakaan terkait dengan masalah (objek) yang akan diteliti. Dinarasikan secara jelas, ringkas dan padat dari setiap terbitan/buku/publikasi yang dianggap relevan, dibahas secara kritis yang meliputi:
·Siapa yang pernah meneliti topik atau masalah itu;
·Dimana penelitian itu dilakukan;
·Apa unit dari bidang studinya;
·Bagaimana pendekatan atau analisisnya;
·Bagaimana kesimpulannya;
·Apa kritik terhadap studi itu;
Sumber kepustakaan yang dapat dijadikan bahan kajian/tinjauan pustaka dapat berupa buku teks, penelitian terdahulu, artikel dari jurnal, majalah ilmiah, surat kabar, makalah yang dipresentasikan oleh para pakar dalam seminar/simposium/ lokakarya, dan dokomen-dokomen, misalnya peraturan-peraturan, undang-undang, dokomen sejarah, dan sebagainya.
Kajian/tinjauan pustaka pada umumnya dimuat dalam penelitian deskriptif, bukan ekplanatif.
h)Metode Penelitian
Pada bagian ini diuraikan metode penelitian yang digunakan secara rinci. Uraian meliputi:
i)Kerangka Pemikiran
Pada bagian ini dijelaskan tentang pokok-pokok pikiran dan jalinannya satu dengan yang lain yang didasarkan pada satu teori atau lebih sebagai sebuah sketsa pemikiran teoritis untuk menjadi bahan analisis dari temuan-temuan penelitian. Jalinan pokok-pokok pikiran teoritis tersebut hendaknya divisualisasikan dalam bentuk bagan yang menggambarkan hubungan antarbagian secara sistematis.
j)Sistematika Penulisan
Pada bagian ini diuraikan secara sistematis, logis dan terarah tentang bagian-bagian dan sub-sub bagian atau komponen-komponen materi (substansi bahasan) yang disusun secara naratif dalam suatu bahasan yang terdiri atas kalimat-kalimat secara mengalir, bukan disusun sebagaimana membuat outline karangan.
a)Landasan Teori
Secara umum teori dapat diartikan sebagai suatu pernyataan (a set of statement) yang menjelaskan serangkaian hal yang memiliki karakteristik sebagai kaedah-kaedah umum (universal preposition), memadukan (unifying) dan meramalkan (predictive statement).
Pernyataan (statement) dimaksud dapat berupa fakta-fakta, definisi, preposisi, hipotesis, generalisasi, dalil, postolat, teori, asumsi dan hukum.
Kajian teoritis menerangkan, menguraikan dan merangkaikan (memformolasikan) berbagai elemen teori yang disebutkan di atas sehingga membentuk suatu format pemikiran teoritis sebagai “agrement reality” yang utuh, logis, kritis dan sistematis.
Format pemikiran teoritis dimaksud sebagai suatu jawaban analisis (teoritis) dari permasalahan penelitian. Artinya permasalahan tersebut dapat dijelaskan maknanya dari sudut ilmu pengetahuan. Variabel yang berkenaan dengan masalah dikaji secara rasional dalam suatu bangun teoritis tertentu.
Kajian teoritis tersebut dikristalisasikan dalam bentuk alur pikir penelitian yang menggambarkan kerangka pemikiran teoritis peneliti. Padanya digambarkan secara visual sejumlah landasan teori yang dipakai, variabel yang diteliti dan alur logisnya sehingga pembaca memahami dukungan teori yang digunakan peneliti dan ke arah mana penelitian bermuara.
Setiap teori yang dianalisis dan dijadikan landasan, dibahas secara kritis, meliputi:
Landasan teori pada umumnya dimuat dalam penelitian ekplanatif.
b)Postulasi Sumber, Interpretasi dan Konseptualisasi
Pada bagian ini dibangun asumsi-asumsi atau teori-teori sebagai landasan berpikir dan interpretasi/penafsiran terhadap informasi/data yang diperoleh, kemudian dikonstruksikan menjadi suatu jalinan yang membentuk konsep yang utuh
c)Deskripsi Data/Fakta
Dalam deskripsi data/fakta diuraikan temuan atau fakta-fakta untuk masing-masing variabel yang diteliti.
d)Analisis Data dan/atau Pembahasan
Setelah fakta-fakta dikemukakan, maka tahap berikutnya adalah melakukan analisis terhadap fakta-fakta tersebut, yakni menghubungkan variabel yang satu dengan yang lainnya.
Pembahasan atas temuan-temuan dan hasil analisis yang telah dipaparkan terdahulu mempunyai arti penting bagi keseluruhan kegiatan penelitian. Pembahasan hasil penelitian berarti melakukan hal-hal:
(1)Menafsirkan temuan-temuan penelitian;
(2)Mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan;
(3)Memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru;
(4)Menjelaskan implikasi-implikasi lain dari hasil penelitian;
(5)Menjawab masalah penelitian, atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian dicapai.
a)Simpulan
Simpulan merupakan jawaban terhadap rumusan masalah yang telah dinyatakan dalam bab pendahuluan. Ia bukan merupakan ringkasan dari uraian sebelumnya, melainkan sebagai hasil pemecahan terhadap apa yang dipermasalahkan dalam skripsi.
b)Saran
Saran yang diajukan hendaknya bersumber pada temuan penelitian, pembahasan, dan simpulan hasil penelitian. Saran tidak boleh keluar dari batas-batas lingkup dan implikasi penelitian. Saran dapat diajukan kepada lembaga pemerintah atau swasta yang relevan dan terkait langsung dengan pemecahan masalah dalam penelitian.
c.Bagian Akhir
1)Daftar Pustaka
a)Daftar pustaka adalah daftar yang rinci dan sistematis mengenai semua jenis sumber bacaan, yaitu: buku, jurnal, surat kabar, buletin, majalah, ensiklopedi, laporan hasil penelitian, terbitan berkala, dan sebagainya yang dipakai oleh penulis dalam penyusunan skripsi.
b)Jumlah sumber bacaan yang dipakai dalam penulisan skripsi minimal 15 buah, dan minimal 5 buah diantaranya berbahasa asing.
c)Untuk skripsi yang bertuliskan huruf Latin, sumber bacaan yang bertuliskan selain huruf Latin ditulis dengan transliterasinya. Untuk skripsi berbahasa Arab, sumber bacaan yang bertuliskan selain huruf Arab, ditulis dengan huruf Latin.
d)Penulisan daftar pustaka dimulai dari batas awal margin dan jika melebihi 1 baris, maka baris berikutnya menjorok 1 cm dari batas awal margin. Jarak antarbarisadalah 1 spasi. Adapun jarak antar setiap sumber bacaan adalah 2 spasi.
e)Penulisan daftar pustaka disusun secara alfabetis (Latin atau Arab) berdasarkan nama akhir penulis sumber bacaan tanpa nomor urut.
f)Jika ada 2 sumber bacaan atau lebih dari penulis yang sama, maka nama penulis cukup dicatumkan pada penulisan sumber bacaan yang pertama, untuk selanjutnya nama penulis tersebut diganti dengan garis sepanjang 1,2 cm.
g)Unsur-unsur yang perlu dimasukkan dalam penyusunan daftar pustaka adalah:
(1)Nama lengkap penulis sumber bacaan, ditulis dengan susunan terbalik, yaitu diawali dengan nama akhir, koma, kemudian dilanjutkan dengan nama awal sampai sebelum nama akhir tadi, kemudian koma. (Perlu diingat, bahwa penyebutan nama akhir ini adalah kebiasaan di “Barat”. Untuk penggunaan nama akhir bagi orang Arab atau orang Indonesia, harus teliti dan hati-hati, misalnya, Ahmad bin Muhammad bin Hanbal, nama akhirnya adalah Ibnu Hanbal. Jadi, untuk mencantumkannya dalam daftar pustaka adalah Ibnu Hanbal, Ahmad bin Muhammad, bukan Hanbal, Ahmad bin Muhammad bin, karena yang terakhir ini tidak lazim penggunaannya bagi orang Arab. Begitu pula, nama Muhammad Fu’ad ‘Abd al-Baqiy, jika diambil nama akhirnya adalah ‘Abd al-Baqiy. Jadi selengkapnya ditulis: ‘Abd al-Baqiy, Muhammad Fu’ad, bukan al-Baqiy, Muhammad Fu’ad ‘Abd. Jika penulis sumber bacaan terdiri atas 2 orang, harus dicantumkan keduanya dan hanya nama penulis pertama yang dibalik. Jika penulis sumber bacaan lebih dari 2 orang, maka cukup mencantumkan nama penulis pertama dengan susunan terbalik, koma, kemudian dituliskan et al. Jika sumber bacaan tidak tercantum nama penulisnya, maka yang dianggap sebagai penulis adalah badan atau lembaga yang menerbitkannya).
(2)Judul sumber bacaan, termasuk judul tambahannya, dicetak miring, kemudian titik.
(3)Data publikasi, yaitu; tempat penerbit, koma, nama penerbit, koma, nomor cetakan (Cet./ ed. (bahasa Inggris)/ ط(bahasa Arab) dan/atau nomor jilid (Jilid/ Vol.(bahasa Inggris)/ج (bahasa Arab) jika ada, koma, dan tahun terbitnya. (Jika data publikasi tidak ada, atau salah satunya tidak ada, maka digunakan singkatan berikut:
td./…. (bahasa Inggris)/دب (bahasa Arab) = jika sama sekali tidak ada data.
tt./np.(bahasa Inggris)/دم(bahasa Arab) = jika data tempat penerbitan tidak ada.
tp./npb.(bahasa Inggris)/دن(bahasa Arab) = jika data nama penerbit tidak ada.
tth./nd.(bahasa Inggris)/دت(bahasa Arab) = jika data tahun penerbitan tidak ada).
h)Cara penyusunan daftar pustaka tidaklah seragam untuk setiap jenis sumber bacaan.Hal demikian dapat dirinci sebagai berikut:
Untuk sumber bacaan berupa buku, urutan unsur-unsur dalam penyusunan daftar pustaka adalah: nama pengarang dengan diawali nama akhir, koma, dilanjutkan dengan nama awal dan seterusnya, koma, nama buku dicetak miring, titik, tempat penerbit, koma, nama penerbit, koma, cetakan/jilid (jika ada), koma, dan tahun terbit. Contoh:
Mudzhar, M. Atho, Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan Praktek. Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 1998.
Contoh:
Malik, Dedy Djamaluddin, dan Idi Subandy Ibrahim, Zaman Baru Islam Indonesia: Pemikiran dan Aksi Politik Abdurrahman Wahid, M. Amin Rais, Nurchalish Madjid, dan Jalaluddin Rakhmat. Bandung, Zaman Wacana Mulia, 1998.
Untuk sumber bacaan berupa majalah dan jurnal, urutan unsur-unsur dalam penyusunan daftar pustaka adalah: nama pengarang dengan susunan terbalik, koma, judul artikel dalam tanda petik rangkap, titik, nama majalah atau jurnal dicetak miring, koma, volume dan/atau nomor seri, koma, bulan dan tahun. Contoh:
Rahardjo, M. Dawam, “Islam Politik Tetap Dicurigai”. Forum Keadilan, No. 24, Tahun II. 17 Maret 1994.
Madjid, Norchalish, ”Islamic Roots of Modern Pluralisme”. Studia Islamika, Vol. 1, No. 1,April – Juni 1994.
Untuk sumber bacaan berupa surat kabar, urutan unsur-unsur dalam penyusunan daftar pustaka adalah nama pengarang dengan susunan terbalik, koma, judul artikel dalam tanda petik rangkap, titik, nama surat kabar dicetak miring, koma, tanggal, bulan, dan tahun terbitnya. Contoh:
Burhani, Ahmad Najib, “Semiotika Agama dan Problem Kontekstualisasi”. Republika, 14 Maret 1977.
(4)Dari Karangan Yang Tidak Diterbitkan
Untuk sumber bacaan berupa karangan yang tidak diterbitkan, urutan unsur-unsur dalam penyusunan daftar pustaka adalah: nama pengarang dengan susunan terbalik, koma, judul karangan yang ditulis antara dua tanda petik rangkap, titik, kemudian disebutkan skripsi atau tesis atau disertasi atau bentuk karya ilmiah lainnya dicetak miring, koma, tempat, koma, lembaga, koma, dan tahun penulisan. Contoh:
Karim, Abdullah, “Tanggung Jawab Kolektif Manusia Menurut Alquran”. Tesis, Ujung Pandang, Perpustakaan Pascasarjana IAIN Alauddin, 1996.
Untuk sumber bacaan berupa ensiklopedi urutan unsur-unsur dalam penyusunan daftar pustaka adalah: nama penulis entri dengan susunan terbalik (jika ada), koma, judul entri yang dituliskan di antara dua tanda petik rangkap, titik, nama ensiklopedi dicetak miring, koma, tempat penerbit, koma, nama penerbit, koma, dan tahun terbit. Contoh:
Thomson, J. Arthur. “Science”. dalam James Hastings (ed.). Encyclopedia of Religion and Ethics, New York, Chatles Scrbner’s Son. t. th.
Untuk sumber bacaan berupa artikel dari buku bunga rampai (kumpulan tulisan dari beberapa orang), urutan unsur-unsur dalam penyusunan daftar pustaka adalah nama penulis artikel dengan susunan terbalik, koma, judul artikel yang ditulis di antara dua tanda petik rangkap, titik, kata dalam yang dilanjutkan dengan nama editor, koma, kata ed./eds. yang berada diantara tanda kurung, koma, nama buku dicetak miring, titik, tempat penerbit, koma, nama penerbit, koma, dan tahun terbit. Contoh:
al-Zindani, Abdul Madjid bin Aziz, “Mukjizat Ilmiah dalam Al-Qur’an dan al-Sunnah”. dalam Iwan Kusuma Hamdan, et al., (eds.), Mukjizat Al-Qur’an dan al-Sunnah tentang Iptek. Jakarta, Gema Insani Press, 1997.
Untuk sumber bacaan berupa buku terjemahan, urutan unsur-unsur dalam penyusunan daftar pustaka adalah nama penulis dengan susunan terbalik, koma, judul asli buku yang diterjemahkan, titik, nama penerjemah, koma, judul terjemahan dicetak miring, titik, tempat penerbit, koma, nama penerbit, koma, dan tahun terbit. Contoh:
Wensinck, A. J., et al., Concordance et Indices de la Tradition Musulmane.diterjemahkan oleh Muhammad Fu’ad ‘Abd al-Baqiy,Al-Mu’jam al-Mufahras li Alfazh al-Hadits al-Nabawy. Leiden, A. J. Brill, 1936.
 
sumber: Dony Ariadi, pedoman penulisan skripsi IAIN Antasari Banjarmasin, http://googleweblight.com/?lite_url=http%3A%2F%2Fdonyariadi.blogspot.com%2F2012%2F01%2Fpedoman-penulisan-skripsi-iain-antasari.html%3Fm%3D1&ei=7ekZnGjO&lc=id-ID&s=1&m=940&ts=1449637074&sig=ALL1Aj7GM8K366jyHXIqlfPX8ACFfqB-8g diakses pada Senin, 14 Desember 2015, pukul 09.33 AM. WITA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar